AMBON, Siwalimanews – Gubernur Murad Ismail lupa jujur menyebut pembangunan pelabuhan Ambon baru atau Ambon New Port untuk mendukung Lumbung Ikan Nasional (LIN) merupakan proyek gagal.

Pemerintah pusat secara terang menyebut proyek ambisius telah dibatalkan, karena lokasi yang dipilih terdapat gunung api bawah laut dan ran­-jau peninggalan perang dunia II.

Penyataan resmi itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat menemui kunjungan kerja anggota DPR dan DPD asal maluku di kantornya di Jakarta.

Tidak hanya itu,  dipenghujung tahun tahun 2022, Gubernur Murad juga dua kali ditegur Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Tito yang mantan atasan Murad semasa berdinas di kepolisian itu menegur Pemerintah Provinsi Maluku terkait dengan rendahnya pendapatan daerah pada Senin 5 Desember 2022.

Baca Juga: Polisi Didesak Tuntaskan Konflik di Kei Besar

Realisasi pendapatan daerah baik provinsi, kabupaten dan kota di Maluku mencapai 84,4 persen di tahun 2021, sementara di tahun 2022 turun menjadi 78,54 persen.

Di bulan yang sama tepatnya, 20 Desember 2022, lagi-lagi Mendagri menegur Murad karena inflasi Maluku tertinggi di seluruh Indonesia.

Namun, ketika memimpin apel bersama ASN Lingkup Pemprov Maluku, Senin (2/1) di Lapangan Merdeka, Gubernur Murad hanya menyebutkan sejumlah  capaian yang sudah diraih dan tidak menyebutkan pembangunan Ambon New Port merupakan proyek yang gagal dibangun.

Ia justru hanya menyebutkan beberapa keberhasilan yang sudah dicapai selama tahun 2022 seperti diantaranya IPM meningkat yaitu mencapai 70,22 point, atau naik 0,51%. Tingkat kemiskinan Maluku per Maret 2022, pun turun menjadi 15,97 %, atau menurun sebesar 1,9 %.

“Angka ini juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 %,” ungkapnya.

Dalam apel itu ia juga mendorong pertumbuhan ekonomi, lewat percepatan ekspor perikanan dari Maluku secara langsung dari pelabuhan perikanan Tual dan Ambon.

“Sebelumnya kita sudah mengekspor langsung ke negara-negara tujuan lainnya. Kemarin 27 Desember lalu, kita baru saja melakukan ekspor tuna beku sebanyak 40 ton ke Vietnam dan Jepang,” katanya.

Kendati dengan pencapaian itu, ia mengaku, Pemprov Maluku masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan, dan harus segera mengejar target-target pembangunan yang belum tercapai. (S-09)