AMBON, Siwalimanews – Mesjid adat Hatuhaha Negeri Rohomoni, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (8/4) dilalap api.

Peristiwa itu terjadi saat masyarakat Negeri Rohomoni sementara melakukan prosesi adat.

Informasi yang diperoleh dari kepolisian menyebutkan, berdasarkan keterangan saksi Alif Haji Sangadji (45), saat itu ia sementara berada di atas kuba mesjid sambil menunggu pembakaran kemenyan yang nantinya dibawa dari dalam mesjid ke atas tiang alif dengan menggunakan tali yang ditarik dari bawah untuk melakukan ritual.

Selang beberapa menit kemudian, saksi melihat percikan api keluar dari dalam mangkok yang dipakai untuk mengisi kemenyan. Ia buru-buru  turun dari atas tiang alif dan berusaha untuk memadamkan api.

Saksi lainnya, imam mesjid Hatuhaha mengaku, saat kejadian ia sementara berada di dalam mesjid. Setelah mendengar suara teriakan warga, saksi langsung keluar dan melihat ke arah atas mesjid, api sudah menyala pada bagian atas mesjid.

Baca Juga: DPRD Dukung Batasan Jam Operasi Swalayan dan Kafe

Ia langsung masuk ke dalam mesjid mengecek gantungan lampu api ritual atau disebut batu kemenyan yang dibakar di dalam mangkok dan diletakan di bawah tiang alif. Ternyata gantungan lampu api sudah terjatuh. Saksi keluar bersama masyarakat mengambil air untuk memadamkan api.

Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Iptu Julkisno Kaisupy yang dikonfirmasi, mengakui, peristiwa kebakaran tersebut terjadi saat warga Negeri Rohomoni sedang melaksanakan prosesi adat. Namun tidak menelan korban jiwa.

“Kejadian tersebut terjadi saat warga sementara melakukan prosesi adat. Tidak ada korban jiwa, sementara kerugian material belum bisa diketahui,” jelasnya. (Mg-7)