AMBON, Siwalimanews – Bank Indonesia Perwakilan Maluku menggelar semarak rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri atau yang disebut Serambi tahun 2023. Kegiatan ini digelar untuk mendukung masyarakat Maluku dalam  rangka penukaran uang pecahan kecil menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Kepala BI Perwakilan Maluku Rawindra Ardiansyah, kepada wartawan usai pembukaan kegiatan itu di halaman Kantor BI, Senin (27/3) menjelaskan, secara nasional BI menyediakan kurang lebih Rp195 triliun untuk memenuhi kebutuhan kas atau rupiah fisik di seluruh Indonesia.

Angkah ini mengalami peningkatan sekitar 8,2 persen dibanding tahun sebelumnya, dikarenakan, ekonomi secara nasional pasca covid 19, mulai membaik dan untuk Maluku sendiri, BI bekerjasama dengan 21 perbankan, telah menyediakan uang pecahan kecil Rp1.000 hingga 20.000 sebanyak Rp1,7 triliun untuk kebutuhan Ramadhan dan juga Idul Fitri.

“Tahun ini meningkat, dari tahun sebelumnya Rp1,6 triliun. Jadi meningkat 6,25 persen. Itu terdiri dari uang pecahan besar dan juga kecil,” ujar Ardiansyah.

Terkait titik penukaran kata Ardiansyah, untuk Pulau Ambon sendiri telah disiapkan sebanyak 10 titik, diantaranya berlokasi dipusat-pusat perbelanjaan, seperti Ambon Plaza, Pasar Mardika dan Lapangan Merdeka serta di Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah.

Baca Juga: Pelaku Pemerkosa IRT di Banda Sempat Dianiaya Massa

Ditambah 52 titik lainnya yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Maluku, yang nantinya dilaksanakan oleh 21 perbankan.

“Jadi terima kasih pada perbankan, kerjasama dan juga  dukungannya untuk kita melaksanakan dan melayani masyarakat di bulan Suci Ramadhan sampai dengan Idul Fitri nanti,” ujarnya.

Dalam proses penukaran uang kecail menurut Ardiansyah, setiap orang dibatasi maksimal sebanyak Rp 3,8 juta, dengan rincian untuk setiap pecahan Rp20 ribu dan 1000.

Pada kesempatan itu, dia juga menghimbau masyarakat, untuk mengoptimalkan penggunaan non tunai berupa Qris dan Bypass.

“Jadi kita tetap dorong hal tersebut supaya ke depannya  penggunaan non tunainya bisa jauh lebih besar lagi. Dan saya rasa kita sepakat dengan penggunaan non tunai yang jauh lebih besar, sehingga bank-bank juga kan lebih efisien dan efektif,” ucapnya.(S-25)