Longsor Terjadi Dua Titik di Karpan
Warga Tagih Janji Dinas PUPR
AMBON, Siwalimanews – Intensitas hujan yang tinggi menguyur Kota Ambon dan sekitarnya dalam beberapa hari ini membuat bencana longsor terjadi di sejumlah titik.
Di kawasan jalan Chr M Tiahahu, Karang Panjang, Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, terdapat dua kejadian tanah longsor terjadi di dua titik sekaligus. Longsor terjadi di RT 001/01, tepatnya di keluarga John Pattipeilohy dan di RT 002/ 01 tepatnya di keluarga Ucu Nusamara.
Beruntung longsor yang terjadi Senin (4/7) ini tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja rumah kedua keluarga ini terancam lantaran lokasi longsor yang dekat dengan rumah mereka. Bencana longsong yang terjadi di lokasi ini bukan baru sekali.
Pasalnya, setiap kali Kota Ambon di guyur hujan lebat, lokasi tersebut menjadi langganan bencana longsor.
Lokasi longsor yang dekat dengan ruas jalan, bahkan sampai pernah menutup akses jalan utama di Jalan Chr M Tiahahu. Hal ini membuat warga sekitar mempertanyakan janji Dinas PUPR.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Jadi Tiket Masuk ke AmbonPasalnya dari tahun ke tahun longsor yang terjadi dilokasi ini Pihak PU hanya turun dan melakukan pengukuran, namun realisasi pembangunan talud tidak pernah terlaksana.
“Longsor disini sudah ke 4 kalinya, awalnya longsor di bagian depan sampai tutup akses jalan utama, tapi sudah di bangun talud, nah yang disampingnya ini sampai sekarang belum, dari Dinas PU pernah datang lakukan pengukuran, tapi suda bertahun-tahun realisasi pembangunanya belum terlaksana,” ungkap John Pattipeilohy yang rumanya terancam longsor kepada Siwalimanews di lokasi kejadian.
Akibat longsor, jalan setapak yang menjadi akses warga menuju jalan utama sempat tertutup material longsoran. Warga setempat secara bergotong royong bergegas cepat membuka akses jalan yang sempat tertutup itu.
Pattipeilohy juga berharap pemerintah dapat merespon keluhan masyarakat ini, sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih besar lagi.
“Karna sudah sering longsor, tanah sudah terkikis hingga beberapa meter dari beta pung rumah, beta berharap ada solusi yang dilakukan pemerintah seperti realisasi pembangunan talud, agar warga tidak was was saat melintas di kawasan ini saat hujan,” harapnya. (S-45)
Tinggalkan Balasan