AMBON,  Siwalimamews – Lima pimpinan Kecamatan Partai Golkar se Kota Ambon, mendukung ketua terpilih Partai Golkar Kota Ambon, Max Siahay.

Selain lima pimpinan kecamatan, AMPG Kota Ambon selaku pemilik hak suara, juga berpegang teguh pada hasil Musda, yang sudah menetapkan Siahay sebagai ketua.

Hengky Iskia Ketua Organisasi AMPG Kota Ambon mengaku, Musda ke IX Partai Golkar Kota Ambon telah selesai dan ber­jalan sesuai aturan yang diatur dalam Juklak 02 tahun 2020.

Menurut Iskia, calon yang diikutkan dalam pemilihan harus mengantongi dukungan mayoritas seperti tertuang dalam Juklak 02 tahun 2020.

Di era kepemimpinan Airlangga Hartarto, Gol­kar memasang ketentuan baru. Siapapun yang berkei­nginan serius untuk me­mim­pin partai itu di semua tingkatan, harus menye­rahkan dukungan resmi dari pemilik suara, sebesar 30 persen.

Selain itu, setiap calon harus memenuhi 10 persya­ratan utama yang diamanatkan dalam ADRT, serta Juklak 02/DPP/Golkar/II/2020, dian­taranya telah aktif menjadi pengurus sekurang-kurang­nya satu periode pada ting­katannya, dan atau satu ting­kat di atasnya, dan atau satu tingkat di bawahnya.

Dalam Musda Golkar Kota Ambon terdapat 11 pemilik  suara sah yaitu, 5 dari Golkar kecamatan, organisasi sayap KPPG dan AMPG 1 suara, organisasi dirikan MDI, Alhidayah, Satkar Ulama, AMPI 1 suara, organi­sasi yang mendirikan Soksi, MKGR dan Kosgoro 1 suara, dewan pena­sehat DPD II 1 suara, DPD I 1 suara dan DPD II 1 suara.

Mahkama Partai

Hizkia mengatakan, apa yang sudah dihasilkan dalam Musda yang dilaksanakan Senin (1/2) siang di Sekretariat Golkar Maluku, Ka­rang Panjang, akan terus dikawal, karena sangat memenuhi syarat konstitusi.

Dia tidak mempersoalkan adanya perlawanan dari rival Siahay, yang ingin membawa masalah ini ke Mahkamah Partai di Jakarta.

“Tidak menjadi persoalan bagi kami. Pada juklak jelas. Itu hanya ketidakpuasan yang diraskaan sehingga mengambil langkah seperti itu,” jelas Hiskia kepada Siwalima, Minggu (14/2).

Sementara itu, Ketua Golkar Kecamatan Leitimur Selatan, Sanny Hehareuw mengatakan, selaku ketua kecamatan, dia tetap akan mendu­kung hasil Musda yang sudah ditetapkan.

Karena menurutnya, Musda su­dah berjalan sesuai dengan Juklak 02 tahun 2020. “Yang memiliki 30 persen suara adalah Max Siahay se­kaligus mejadi calon tunggal,” ce­tusnya.

“Kami selaku ketua cecamatan mendukung penuh dan siap menjadi saksi, bila ada pihak-pihak yang merasa tidak puas terhadap hasil Musda,” ujarnya.

Dukungan yang sama juga dari Ketua Golkar Kecamatan Nusaniwe Marlen Nikijuluw.

Menurut dia, pada prinsipnya musda telah selesai dan sesuai de­ngan mekanisme. “Kalau ada pihak lawan yang mengungat kami siap untuk menghadapi gugatan me­reka,” ujarnya

Dihubungi terpisah, Ketua Golkar Kecamatan Teluk Ambon, Pemi Souissa mengaku, kalaupun ada gugatan yang disampaikan kepada makahmah partai, itu merupakan hal yang biasa dan dinamika dalam berorganisasi.

Namun begitu dia mempersilah­kan mereka yang tidak puas, untuk menempuh langkah tersebut.

“Silakan itu hak mereka. Tapi yang pasti, kita sudah berkomitmen untuk mendukung pa Max Siahay sebagai ketua terpilih,” ujarnya kepada Siwalima, Minggu (14/2) sore.

Dukungan kepada Siahay juga disampaikan Ketua Golkar Kecamatan Sirimau Mohamad Tuhepaly.

Menurutnya, pihaknya akan tetap berada di depan untuk mendukung Siahay yang terpilih secara konstitusional sesuai Juklak 02 tahun 2020.
“Pa Max diputuskan sebagai ketua terpilih calon tunggal dan kalau ada gugatan seperti ini. Lima kecamatan siap menjadi saksi untuk ketua terpilih,” pungkasnya.

Jalannya Musda

Musda lanjutan itu digear Senin (1/2) sekitar pukul 13.00, dengan agenda tunggal, pemilihan Ketua Golkar Kota Ambon.

Pasalnya, sejak ditunda Golkar Kota Ambon tidak mempunyai pemimpin yang sah. Itu lantaran kepengurusan yang diketuai Richard Louhenapessy, telah demisioner bersamaan dengan penyelenggaraan Musda, Rabu (9/9) tahun lalu.

Sidang dipimpin oleh Muhammad Tuhepaly dan San Heharieu dari unsur kecamatan, serta Yanes Matulessy dari unsur Ormas.

Umumnya peserta sidang, menghendaki agar kerja-kerja yang sudah dilakukan oleh Steering Committee, bisa kembali dilanjutkan.

Itu berarti, sesuai hasil verifikasi yang dilakukan oleh Steering Committee yang kala itu dipimpin oleh Max Pattiapon, mau tak mau harus dilanjutkan.

Kendati begitu, tetap saja ada ganjalan dari kubu lawan, yang mempersoalkan hasil kerja Steering Committee.

Bidang Organisasi Golkar Maluku yang diminta untuk memberi telaah terkait masalah ini, akhirnya meyakinkan Musda bahwa apa yang dikerjakan steering committee selama ini sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku di Golkar.

Setelah mendengar pandangan dari Bidang Organisasi, pimpinan Musda kemudian sepakat untuk melanjutkan dengan agenda verifikasi dukungan.

Pada tahap ini, hanya Siahay yang memenuhi syarat seperti yang diamanatkan dalam Juklak 02/DPP/Golkar/II/2020.

Dengan demikian, pimpinan Musda menetapkan Siahay sebagai ketua terpilih.

“Setelah itu,dilakukan verifikasi faktual untuk pembuktian dukungan-dukungan tertulis, dari situ pak Max terbukti secara faktual yang lolos sebagai calon DPD Golkar Kota Ambon. Maka berdasarkan Juklak 02, sudah bisa ditetapkan sebagai Ketua Golkar Kota Ambon,” jelas Ketua Bidang Organisasi Golkar Maluku, Subhan Pattimahu.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Steering Committee, Friets Kerlely membenarkan Siahay telah ditetapkan sebagai Ketua Golkar Kota Ambon.

Dia juga memastikan, Siahay akan bertindak sebagai pimpinan formatur untuk menyusun kepengurusan Partai Golkar Kota Ambon periode 2021-2026. (S-51)