AMBON, Siwalimanews – Anggota Komisi VI DPR RI, Hendrik Lewerissa terus berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Maluku.

Kali ini, dalam rapat bersama Kementerian Perdagangan dan BUMN, di Makassar saat kunjungan reses Komisi VI di Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (17/12), politisi Partai Gerindra ini meminta Kementerian Perdagangan untuk menstabilkan harga cengkeh di Maluku. Pasalnya setiap kali masa panen cengkeh, harga cengkeh di Maluku turun 40 hingga 50 persen.

“Setiap kali menjelang Natal dan tahun baru, kebetulan itu musim panen cengkeh harga cengkeh turun dan mereka tahu karena dalam kondisi sangat butuh, jadi kalau dijual dengan harga murah, tidak ada pilihan lain selain melepaskan semua cengkeh hasil panen mereka. Tetapi di bulan Maret, ketika tidak ada lagi perayaan yang membutuhkan pembiayaan harga cengkeh naik,” tandas Lewerissa.

Anggota DPR RI asal Maluku ini juga mengisahkan pengalamannya sebagai putra Maluku yang dibesarkan dan disekolahkan dengan hasil panen cengkeh.

“Kebetulan saya ini anak ketujuh dari 10 bersaudara dan orang tua saya itu guru, yang memungkinkan kami bersepuluh ini bersekolah sampai ke perguruan tinggi itu bukan gaji orang tua kami tapi harga cengkeh dan pala disana. Sebagai wakil Maluku, saya ingin menyampaikan kepada bapak bahwa petani cengkeh di Maluku merasa tidak dilindungi dari sisi harga jual cengkeh,” ujarnya.

Baca Juga: Harga Cengkeh Merosot, PMPR Demo DPRD Maluku

Menurutnya, setiap kali masa panen cengkeh, harga cengkeh itu turun 40 hingga 50 persen dan kami menduga adanya praktek  monopoli dan persaingan yang tidak sehat.

“Ini catatan dan saya minta menjadi perhatian serius, sebab petani cengkeh di Maluku tidak pernah merasa adanya keadilan bagi mereka, seolah-olah negara ini tidak hadir untuk mereka,” terangnya.

Ketua DPD Partai Gerindra Maluku ini mengaku heran, saat musim panen menjelang Natal dan tahun baru, harga cengkeh turun tetapi nantinya ketika tidak ada lagi perayaan yang membutuhkan pembiayaan barulah harga cengkeh naik.

“Ketidakstabilan harga cengkeh ini, seolah-olah negara tidak bisa mengatur itu maka sebagai wakil rakyat Maluku saya ingin bertanya kepada bapak selaku penanggung jawab penanganan pasar, apa ada instrumen kebijakan dari Kementerian Perdagangan untuk memastikan harga cengkeh pada setiap kali panen itu tidak mengalami penurunan harga yang drastis karena diduga terjadi praktek-praktek persaingan yang tidak sehat  atau praktek-praktek monopili yang terjadi disana,” tegasnya.

Lewerissa berulang kali dalam rapat tersebut berharap agar Kementerian Perdagangan dapat memperhatikan harga cengkeh di Maluku.

“Saya minta dari Kementerian Perdagangan agar memperhatikan harga cengkeh karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak di Maluku, karena cengkeh dunia ini berubah, Colombus menemukan benua Amerika bukan untuk mencari kentang tetapi mencari cengkeh di Maluku. Penjajahan bisa terjadi di nusantara karena cengkeh di Maluku, saya minta agar memperhatikan keadilan bagi petani cengkeh di Maluku,” pinta Lewerissa.(S-16)