AMBON, Siwalimanews – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Maluku bakal menggelar kegiatan bertajuk GAMKI Mengabdi dengan sasaran Pulau Banda Kabupaten Maluku Tengah.

Ketua DPD GAMKI Maluku, Heppy Lelapary dalam keterangan persnya kepada wartawan di Ambon, Rabu (10/11) menjelaskan, GAMKI Maluku di bulan ini akan menggelar sejumlah kegiatan, diantaranya GAMKI mengabdi yang akan diarahkan ke Kepulauan Banda.

“Kami melibatkan seluruh DPC se-Maluku yang diwakili dua orang, dan dijadwalkan Kamis (11/11) kita akan bertolak ke Banda,” ungkap Lelapary.

Sementara terkait program pengabdian Lelapary mengaku, didalamnya terdapat program pendidikan dan kebudayan, dimana pengurus GAMKI  diBidang Pendidikan dan Kebudayaan  akan memberikan pelatihan kepada para guru di Pulau Banda yang difokuskan kepada pembekalan metode pembelajaran maupun informasi-informasi pendidikan lainnya.

“Pembekalan kepada para guru ini menuju pendidikan abad 21. Ini yang akan kami bagikan kepada para guru di Banda,” ucapnya.

Baca Juga: Dua Polwan Polda Maluku Ikut IAWP

Selain itu, pengurus GAMKI Bidang  Pertanian juga akan memberikan sosialisasi dan lokakarya pembuatan bahan anti hama, bio pestisida nabati, yang akan disosialisasikan ke masyarakat Banda.

Selanjutnya  Bidang Hukum, akan memberikan sosialisasi trentang UU Desa dan lokakarya bagaimana menyusun peraturan negeri atau desa, bagi masyarakat di Pulau Banda.

Dibidang Infrastruktur ada upaya sosialisasi pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan, dengan tetap mengacu pada struktur alam atau struktur lingkungan fisik Kepulauan Banda, yang dilanjutkan dengan aksi  penanam mangrove di pesisir pantai Pulau Banda.

“Kebetulan Kepengurusan GAMKI Maluku didominasi kalangan akademisi, sehingga potensi-potensi itu kita kemudian mengerahkannya untuk berbagi dengan masyarakat,” ujarnya.

Selain sejumlah kegiatan tersbeut, kata Lelapary, yang paling utama adalah, bantuan DPD GAMKI Maluku bagi pembangunan rumah ibadah  masjid dan gereja.

“Salah satu masjid yang kami pilih persis di Pelabuhan Naira, kemudian jemaat yang akan kita bantu yakni Jemaat Pulau Ai,” tuturnya.

Masih kata Lelapary, GAMKI Maluku juga akan melakukan dokumenter tentang keberadaan Pulau Banda sebagai potensi destinasi wisata sejarah, maupun destinasi wisata umum, yang bisa dipublikasikan ke luar, dan ini menjadi perhatian, teristimewah di GAMKI.

“Kami mempunyai jaringan di seluruh Indonesia dan ketika itu dicakapkan, mereka ingin berada di Banda dan kami sudah memberikan kepastian, bahwa Banda akan kami eksplore sebagai destinasi wisata yang masuk dalam paket kunjungan saat  Kongres GAMKI di tahun 2022 nanti di Ambon. Kebetulan kita dipercayakan sebagai tuan rumah,” ungkapnya.

Ketua Bidang Pertanian DPD GAMKI sekaligus Ketua Tim GAMKI Mengabdi, Fransina Latumahina menambahkan, pihaknya akan memberikan  penyuluhan.

Dua materi yang akan disampaikan, yakni bagaimanana membudidayakan tanaman pala dan cengkeh. Kita tahu banyak pala dan cengkeh di Banda dan bagaimana pengunaan tanaman  obat keluarga untuk dijadikan sebagai bahan pengendali hama yang menyerang tanaman pala dan cengkeh.

“Jadi petani di sana 30 orang akan dilatih bagaimana mereka memanfaatkan tanaman obat keluarga yang ada disekitar pekarangan rumah mereka. Misalnya daun pepaya, sereh atau pun daun sirsak. Jadi ketiga bahan ini akan diajarkan supaya mereka tahu bagaimana ketika tanaman pala dan cengkeh terserang hama, mereka bisa memanfaatkannya,” beber Latumahina

Sekretaris DPD GAMKI Michael Siahaya mengaku, kegiatan GAMKI ini akan berlangsung 11-14 Nobember. Dalam kegiatan itu, keseluruhan potensi dari DPD GAMKI, itulah yang akan menjadi narasumber dari setiap kegiatan tersebut.

“Kita tidak mengambil narasumber dari tempat lain, tapi notabene pengurus DPD GAMKI menjadi narasumebr pada kegiatan ini . GAMKI Mengabdi ini juga bagian dari aksentuasi GAMKI terhadap bagaimana kita membangunan yang namanya akselerasi pembangunan di daerah dan ini didorong oleh DPD GAMKI,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini akan menjadi sebuah kegiatan rutin bagi DPD GAMKI, tidak hanya di Banda saja, namun kedepan juga akan dilakukan di tempat lain dengan konsep dan skema yang sama ataupun juga akan dilakukan pembaharuan agar pengabdian jauh lebih berkonstribusi bagi pembangunan di  Maluku,” tandasnya. (S-32)