AMBON, Siwalimanews – Gempa dengan magnitudo 5,2 skala richter (SR) kembali menguncang Laut Banda, Selasa (22/9) pukul 10.09 Wit. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, berdasarkan hasil analisis menunjukan, gempa yang terjadi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,1.

Episenter gempa terletak pada koordinat 7,01 Lintang Selatan dan 129,52 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 225 km arah Barat Laut Kepulauan Tanimbar, Maluku pada kedalaman 198 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda,” jelas Triyono dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalima  Selasa (22/9).

Berdasarkan hasil analisis kata Triyono, mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault).

Guncangan gempa ini, dirasakan di Kota Saumlaki dengan intensitas II MMI atau getarannya dirasakan oleh bebe­-rapa orang serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. “Hasil pemodelan juga menun­jukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ucap Triyono.

Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Ekonomi Semakin Sulit

Pada kesmepatan itu, Triyono menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawab­kan kebenarannya, namun yang perlu dilakukan masyarakat adalah, menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Selain itu masyarakat juga diminta untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (Mg-5)