PIRU, Siwalimanews – Rupanya dua negeri bertetangga, Latu dan Hua­loy Kecamatan Ama­latu, Kabupaten Seram Ba­gian Barat (SBB) hing­ga saat ini belum juga ber­damai pasca bentrok Feb­ruari 2019 lalu. Buktinya pada Kamis, (26/3), warga kedua negeri itu kembali terlibat bentrok, alhasil satu orang warga Latu mengalmi luka-luka.

Bentrok antar kedua negeri itu tidak main-main, sebab terjadi baku tembak dengan senjata api maupun bom rakitan di wilayah perbatasan sekitar pukul 06.00 WIT. Informasi yang dihimpun Siwalima di tempat kejadian perkara (TKP) menyebut­kan,  rentetan tembakan dan ledakan bom rakitan semakin membuat te­gang kedua warga sejak pagi hari.

Satu orang warga Latu diketahui berinisial FR mengalami luka tembak di bagian dada kanana dan luka di bagian bawah dada kiri persis di perbatasan Negeri Latu dan Hualoy.

Peristiwa itu sempat mengaki­batkan  arus lalu lintas Trans Seram lumpuh total. Suasana kedua negeri dibuat tegang lantaran kedua warga saling serang menggunakan senjata tajam, senjata api dan bom rakitan.

Salah satu warga  yang enggan namanya dikorankan di TKP mengaku, bentrok dipicu lantaran beberapa hari belakangan ini, warga kedua negeri bertetangga  terganggu dengan bunyi ledakan bom dan tembakan senjata api rakitan di wilayah perbatasan yang diduga dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK), pasca penarikan Satgas TNI BKO 136 Tuasakti yang bertugas di wilayah perbatasan kedua negeri.

Terjadi aksi pelemparan batu dan bunyi ledakan bom molotov hampir tiap hari, sehingga saling curiga dan saling tuding diantara kedua warga. Tidak tahan dengan aksi adu domba yang dilakukan OTK melalui tembakan dan pelemparan bom molotov di perbatasan, kedua warag akhirnya saling menyerang dengan menggunakan senjata tajam seperti parang dan tombak.

Beruntung TNI dan Polri tanggap dan sigap, dimana sekitar pukul 08.00 WIT, kehadiran aparat gabungan itu langsung menghalau massa yang saling menyerang. Aparat gabungan berhasil memukul mundur masyarakat yang menyerang di wilayah perbatasan.

Kapolres SBB, AKBP Bayu Tarida Butar Butar yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan, situasi keamanan di kedua negeri bertetangga sudah dapat dikendalikan.

Menurutnya, pihaknya bersama TNI sudah melakukan pendekatan-pendekatan dengan kedua warga, dimana jalur Jalan Trans Seram yang tadinya sempat lumpuh total sudah dibuka lagi dan aktivitas kendaraan sudah kembali normal.

“Iya benar tadi sempat terjadi salah paham antara kedua negeri bertetanga Latu dan Hualoy. Tapi situasi keamanan di kedua negeri sudah membaik. Aparat TNI/Polri sudah berhasil mengendalikan situasi. Jalan Trans Pulau Seram yang sempat terganggu  kini bisa difungsikan kembali. Warga dan kenderaan sudah bisa melintasi jalan yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram itu,” jelas Butar- Butar.

Hingga berita ini diturunkan, Butar-Butar mengaku situasi keamanan sudah dikendalikan, namun begitu aparat keamanan dari TNI dan Polri masih siaga di wilayah berbatasan kedua negeri untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Personil TNI dan Polri masih disiagakan di kedua negeri. Ini kita kerahkan untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” ungkap Butar-Butar. (S-48)