Ambon – Dua korban meninggal diduga berasal dari KM. Mina Sejati ditemukan kapal nelayan KM Cakra Samudera Perkasa 02 saat melintas di perairan Kepulauan Aru pada posisi 7.1502-133.5966.

Informasi yang dihimpun dari peng­urus perwakilan KM. Mina Sejati, ber­dasarkan komunikasi dengan nakhoda KM. Cakra Samudera Perkasa 02, Minggu (25/8), sekitar pukul 23.51 WIT, telah mendapatkan dua jenazah sementara terapung dan kini sudah dievakuasi.

Kapolres Aru, AKBP Adolof Bor­masa didampingi Wadir Pol Airud Polda Maluku, AKBP Sigit Nurha­mad Hidayat dan Syahbandar Peri­kanan Dobo, Ali Tualeka mengata­kan ketika koordinasi dengan pihak pemilik kapal dan perwakilan peng­urus di Dobo bahwa hingga pagi ini dari data yang di terima, posisi KM Cakra Samudera Perkasa 02 yang menemukan dua jenazah tersebut berada pada posisi 7°1833.23’S,­133°3137.02″T pukul 10.51 WIT atau sekitar 100 mil dari Dobo.

Dikatakan, untuk memastikan apakah kedua jenazah tersebut benar ABK KM Mina Sejati, maka kedua jenazah tersebut akan dibawah ke dobo. Saat ini lanjut Bor­masa,  pihaknya sementara berkoor­dinasi dengan Pemkab Kepulauan Aru untuk menggunakan kapal cepat guna mempercepat evakuasi kedua jenazah tersebut.

“Yang jelas kedua jenazah ini belum bisa kita pastikan ABK KM. Mina Sejati, kita akan pastikan setelah kedua jenazah ini tiba di Dobo untuk diperiksa atau dikenali oleh rekan sesama ABK yang se­lamat,” ungkapnya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrim,  Harga Ikan Melonjak 

Masih Misterius

Sebelumnya, keberadaan 23 ABK KM Mina Sejati masih misterius. Lantaran belum ditemukan, mendo­rong Polda Maluku mengirimkan pasukan khusus untuk mencari 23 ABK tersebut.

Jumlah yang dikirimkan ke Dobo Kabupaten Kepulauan Aru itu 22 orang dan  merupakan anggota pili­han yang dilatih secara khusus. Mereka dipimpin Wakil Direktur Kepolisian Air dan Udara (Wadir­polairud) Polda Maluku, AKBP Sigit. Jumlah itu terdiri dari 11 dari Polairud dan 11 dari Brimob Polda Maluku.

“Polda Maluku tadi pagi dengan menggunakan pesawat ke Dobo telah memberangkatkan 22 personil terdiri dari Polairud 11 orang dan Brimob 11 orang dipimpin Wadirpo­lairud, AKBP Sigit ke Aru untuk membantu Polres Aru dalam rangka pencarian terhadap 23 ABK yang dinyatakan hilang. Karena saat ini Polres Aru juga masih melakukan pencarian terhadap 23 ABK yang dinyatakan hilang,” jelas Kabid Humas Polda Maluku, Kombes M Roem Ohoirat kepada Siwalima, Minggu (24/8)  sore.

BPJS Santuni Rp 3,5 M

Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BPJS Tenaga Kerja Tual, Dwi Wibowo mengatakan total santunan bagi korban KM Mina Sejati sebesar Rp. 3.5 miliar. Hal tersebut disampai­kan Dwi Wibowo kepada sejumlah wartawan Sabtu (24/8) di Dobo.

Dikatakan, untuk korban KM Mina Sejati BPJS santuni mulai dari biaya pengobatan, biaya transpor­tasi. “Saat ini, satu korban yang mengalami luka pada bagian mata kita telah koordinasi dengan pihak RSUD Cenderawasih dan telah dirujuk pengobatan lanjut ke Jakarta, dan seluruh biaya mulai dari trans­portasi hingga pengobatan sampai sembuh semua biayanya BPJS Ke­tenagakerjaan yang menanggung­nya,”jelas Wibowo.

Santunan BPJS Tenaga Kerja bu­kan saja untuk korban yang sudah ditemukan, yakni 13 ABK diantara­nya 2 ABK meninggal tersebut, tetapi bagi 23 ABK yang sampai saat ini belum ditemukan.

“Untuk ABK yang belum ditemu­kan, kita (BPJS Tenaga Kerja Red) akan terus memantau guna menda­patkan laporan secara ril dari pihak perusahaan, kepolisian, Basarnas maupun pihak terkait lainnya,” tandas Wibowo.

Tak Ada Muatan

Komandan KRI Teluk Lada-521 Letkol Laut (P) Gunawan Hutauruk, M.Tr mengatakan, muatan atau hasil tangkapan berupa cumi, tidak dike­ta­hui keberadaannya. “Karena ruang­an penyimpanan ketika dige­ledah kondisinya digembok dan tidak bisa dibuka, sehingga jumlah hasil tangkapan pun kami tidak tahu berapa banyak,” ujar Hutauruk.

Disebutkan, saat pertama kali  KRI Teluk Lada-521 evakuasi 8 korban se­lamat, kondisi KM. Mina Sejati su­dah terendam 75 persen dengan kemi­ringan kapal 40 derajat. (S-25/S-27)