AMBON, Siwalimanews – Meskipun lokasi pasar gedung putih ditutup total pada Sabtu(20/11), namun lapak-lapak para pedagang masih belum seluruhnya dibongkar, bahkan aktivitas pedagang masih berlangsung seperti biasa.

Para pedagang ini masih memilih bertahan di lokasi, lantaran mereka berpikir masih bisa diperpanjang waktu relokasi oleh Pemkot Ambon.

Sekretaris Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia  KSBSI Wilayah Maluku, Jihan Lestaluhu, meminta kepada pihak pemkot untuk memberikan waktu sampai dengan akhir bulan Desember, setelah itu para pedagang keluar dari lokasi tersebut.

Ia juga menyesalkan sikap sang Sekretaris Disperindag yang sedikit arogan kepada para pedagang.

“Ibu Sekretaris ini datang bentak-bentak kita minta secepatnya bongkar lapak milik kita, ini kan arogan,” ucapnya.

Baca Juga: Sasi Belum Dibuka, Aktivitas Pemkab Aru Lumpuh

Ia mengaku, dengan nada kasar Sekdis perindag mminta agar para pedagang harus kosongkan lokasi tersebut, sebab semua ini sementara dipantau oleh pemerintah pusat.

“Saya sudah kasi waktu sampai jam dua secepatnya bongkar lapak ,kamong diberikan waktu  waktu 5 menit,” ungkap Lestaluhu mengikuti apa yang disampaikan Sekdis Perindag.

Pedagang lainnya Ratna mengaku, binggung mau dapat uang sebesar Rp 15 juta dari mana untuk menempati lapak pasar apung yang diberikan pemerintah.

“Kalau yang ada uang gampang saja, kalau kita mau cari dimana, untuk topang kehidupan anak-anak punya kebutuhan,” ucapnya

Pantauan Siwalimanews di lokasi tersebut sejak pukul 16.00 WIT para pedagang masih saja berkativitas, namun ada juga pedang yang sudah membongkar lapak mereka sendiri karena didesak oleh pihak apparat keamanan dan Satpol PP.

Namun hingga menjelang malam hari, para pedagangnya mulai bergegas untuk meninggalkan lokasi eks gedung putih dengan mengangkat barang dagangan mereka, karena pintu masuk ke lahan tersebut akan ditutup oleh petugas Satpol PP dan Disperindag. (S-51)