NAMROLE, Siwalimanews – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan (Burse), Ibrahim Banda mengatakan untuk Kabupaten Bursel hanya Kecamatan Namrole yang masuk dalam katagori zona kuning penyakit malaria dan hal ini perlu diantisipasi dengan cepat jangan sampai Kota Namrole masuk dalam katagori zona merah untuk penyakit Malaria.

Hal ini diungkapkan Banda ke­pada wartawan saat dirinya ditemui di Kantornya di Desa Elfule, Kecamatan Namrole, Sabtu (7/3).

“Untuk penyakit Malaria harus di basmi karena tujuan dari pemberantasan penyakit Malaria terutama pada Provinsi Maluku tahun ini harus tereliminasi dan untuk Kabupaten Bursel sendiri sudah berstatus hijau terkeculi untuk Kecamatan Namrole masih statusnya kuning,” kata Banda.

Ia menjelaskan, dari hasil penelusuran pihaknya, ternyata ada beberapa faktor yang mendukung sehingga kota kabupaten Bursel ini masih berstatus kuning dan masih ada penderita-penderita penyakit Malaria di kota tersebut.

“Sebenarnya kita memiliki tiga kategori status untuk malaria, merah, kuning dan hijau. Status merah itu yang benar-benar butuh perhatian khusus karena disitu masih tinggi angka sakit malaria-nya. Kalau kuning kira-kira sudah sedanglah dan kalau hijau itu sudah aman dan untuk Kota Nam-role itu kuning, sebab ada bebe-rapa faktor penunjang,” tuturnya.

Baca Juga: RSUD Ishak Umarela Tutupi Pasien DBD

Banda menyampaikan, kebanyakan lagun-lagun, sungai-sungai dan gorong-gorong kecil dalam struktur pembuatannya yang pada musim-musim tertentu akan tertutup di bagian hilir, ini akan menjadi faktor penyembab bibit Malaria itu hidup dan berkembang.

“Disitulah tempat munculnya jentik-jentik nyamuk penyebab malaria,” terangnya.

Dirinya menyampaikan bahwa, pihak Dinas Kesehatan akan menyampaikan ke pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab terhadap gorong-gorong maupun sungai-sungai kecil agar bisa ditata dan dikelolah sebaik mungkin sehingga air bisa mengalir dengan baik dan tidak ada tempat untuk jentik-jentik nyamuk itu hidup.

Selain itu, dirinya akan megajak dinas-dinas terkait untuk bekerja sama dan membantu memberantas jentik-jentik nyamuk penyebab Malaria sehingga yang tadinya Kota Namrole pada status Kuning bisa kembali ke status hijau.

“Kami akan ajak seperti Dinas Perikanan untuk menanamkan ikan-ikan kepala tima di Pprogram-program nasional, sebab ikan itu yang nantinya memakan jentik-jentik nyamuk sehingga kemungkinan penyakit Malaria di Kota Namrole ini bisa tereliminasi seperti tempat-tempat yang lain,” ujarnya.

Kata Banda, di samping sejumlah langkah yang dilakukan, hal yang paling utama untuk mengantisipasi Namrole beralih ke status merah adalah memutus mata rantai, artinya mengatasi jangan sampai nyamuk penyebab Malaria itu sampai ke manusia dengan cara melindungi manusia dari nyamuk.

“Tahun ini khusus untuk Kota Namrole dalam rangka menu­runkan status kuning itu, kita telah menyediakan Kelambu 10 ribu untuk dibagi ke masyarakat, kemudian kami akan mengundang dari Ambon untuk datang memberikan sosialisasi tentang penanggulangan nyamuk. Petugas dan semuanya sudah kami persiapkan, harus cepat kalau tidak apa yang diharapkan menjadi hijau tidak akan tercapai,” pungkasnya. (S-35)