AMBON, Siwalimanews – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) selesai melakukan penilaian terhadap Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) di seluruh Indonesia tahun 2022 termasuk di Provinsi Maluku.

IDSD sendiri merupakan instrumen pengukuran daya saing yang bertujuan untuk memperoleh sebuah ukuran daya saing daerah yang komprehensif yang dapat merefleksikan tingkat produktivitas daerah.

Kerangka pengukuran IDSD 2022 terdiri 12 pilar daya saing yakni institusi, infrastruktur, adopsi TIK, stabilitas ekonomi makro, kesehatan, keterampilan, pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, dinamisme bisnis dan kapabilitas inovasi.

Secara keseluruhan IDSD Maluku hanya 3,22 peresen sedangkan Kota Ambon menjadi yang tertinggi yakni 3,49 persen, disusul Kabupaten Maluku Tenggara skornya 2,92 persen dan Maluku Tengah 2, 85 persen.

Sementara Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Buru, Kepulauan Aru, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, MBD, Buru Selatan dan Tual skornya tidak mencapai 1 persen.

Baca Juga: Pemkot Harus Konsisten Tata Pedagang Pasar Mardika

Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena membenarkan terkait dengan IDSD 2022 yang dirilis oleh BRIN.

“Presentase tersebut telah melampaui batas. Yang berarti baik,” kata walikota.

Walikota menjelaskan, bahwa IDSD merupakan instrumen pengukuran daya saing pada tingkat provinsi dan kabupaten kota di Indonesia.

“Kota Ambon, berada diposisi 3,49 persen,” ungkapnya.

Selain itu, tambahnya, bahwa pengisian IDSD berdasarkan empat aspek, yakni aspek faktor penguat (enablin enviroment), aspek sumber daya manusia (human capital), aspek faktor pasar (market) dan inovasi.

Karena memenuhi keempat aspek tersebut, Kota Ambon menurutnya terbilang melampaui IDSD Provinsi Maluku yang berada diposisi 3,22 persen.

“Semoga dengan pengukuran ini bisa berdampak pada investasi. Saya sangat berterima kasih atas penilaian BRIN dan ini akan menjadi pemicu supaya membuat Kota Ambon yang baik lagi,” tandasnya. (S-25)