AMBON, Siwalimanews – Pasca bencana longsor yang menghanyutkan 60 makam di TPU Werinama akibat curah hujan yang cukup tinggi, untuk itu di tahun 2023 mendatang akan dibangun talud penahanan tanah di lokasi tersebut.

Anggota DPRD Provinsi Maluku dapil Kabupaten Seram Bagian Timur Alimudin Kolatlena mengaku, kondisi longsor dan banjir yang terjadi di TPU Werinama, bukan merupakan permasalahan baru, namun telah menjadi langganan ketika curah hujan dengan intensitas tinggi.

“Jadi kalau musim hujan tetap saja ada longsor dan  banjir, kejadian seperti ini terjadi berkali-kali. Ditahun lalu itu  pernah saya lakukan reses disana dan sudah disampaikan oleh warga setempat dan saya juga telah mengunjungi lokasi itu,” ungkapnya.

Ia mengaku, pada tahun 2021 lalu telah diberikan bantuan bronjong dari Balai Wilayah Sungai, tetapi hanya berupa kawat saja dan tidak ada dana operasional, akibatnya masyarakat kesulitan untuk swadaya membangun talud penahan longsor.

Terhadap masalah ini, maka pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepala pemerintah negeri setempat guna mencari solusi untuk mengatasinya.

Baca Juga: Warga SBB Serahkan Senpi dan Handak

Salah satu solusi yang mestinya diambil yakni, dengan membangun talud penahan tanah diseputaran TPU, sebab jika tidak, maka dapat dipastikan beberapa waktu kedepan seluruh makam akan tergerus banjir dan longsor.

Oleh sebab itu, sebagai wakil rakyat asal SBT, dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Maluku agar memasukan pembangunan talud penahan tanah TPU Werinama kedalam RAPBD 2023 mendatang melalui pokok pikiran anggota DPRD.

“Kita pastikan tahun 2023 itu akan ada pembangunan talud penahanan tanah di wilayah  tersebut,” tandasnya.

Namun, untuk mengatasi terjadinya longsor yang lebih luas, maka perlu ada langkah tanggap darurat baik dari Pemerintah Provinsi Maluku atau Kabupaten SBT, mengingat curah hujan yang cukup tinggi masih terjadi sehingga berpotensi menyebabkan pengikisan kembali.(S-20)