DOBO, Siwalimanews – Puskemas Siwalima menyelenggarakan ke­gia­tan bertajuk “Bin­cang Basmi Covid-19” bersama stakeholder yang ada di wilayah kerjanya, yang  berlang­sung, di Havana Caffe, Rabu (24/2)

Kegiatan dibuka oleh Camat Pulau-Pulau Aru, Roberthus Ngebursian dengan melibatkan ke­tua-ketua RT se-Kelu­rahan Siwalima ini ber­temakan “Bersama Ba­s­mi Covid-19 de­ngan mendukung pelak­sa­naan vaksinasi

Kegiatan tersebut di hadiri oleh Sekretaris Di­nas Kesehatan Kepu­lauan Aru, Hendrik Da­rakay, Kepala Puskes­mas Siwalima Hadija Hasyim, Sekcam Pu­lau-Pulau Aru Leonora A. Tiwery, Wakapolsek Pp Aru Iptu Leo Siwabessy dan Koramil 1503-03 Dobo Serka Befianus Titirlolobi, tokoh agama dan tokoh adat serta tokoh masyarakat.

Camat Pulau-Pulau Aru, Roberthus Ngebur­sian dalam sambu­tan­nya saat membuka ke­giatan tersebut menga­takan, Corona virus atau Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang me­nyebabkan in­feksi salu­ran perna­pa­san atas ri­ngan hingga sedang, seperti penya­kit flu.

Dikatakan, banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Baca Juga: Kematian Tinggi, Faktor Utama Ambon Zona Merah

“Siapa pun dapat ter­infeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang de­ngan kekebalan tu­buh yang lemah lebih rentan terhadap sera­ngan virus ini. Selain itu, kondisi musim juga mungkin ber­pengaruh,” ungkapnya

Disamping itu, kata dia, seseorang yang ti­nggal atau berkunjung ke daerah atau negara yang rawan virus corona, juga berisiko ter­serang pe­nyakit ini. Virus corona bisa menim­bulkan bera­gam gejala pada pengi­dapnya.

“Gejala yang muncul ini bergantung pada je­nis virus corona yang me­nye­rang, dan sebe­rapa serius infeksi yang terjadi,” ucap Ngebur­sian.

“Hal yang perlu dite­gaskan bahwa ada bebe­rapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. ln­feksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia disebab­kan oleh Covid-19,” tam­bah­nya.

“lnfeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu ter­tentu. Contohnya, orang dengan penyakit jan­tung atau paru-paru, orang dengan sistem kekeba­lan yang lemah, bayi, dan Iansia,” urai­nya lagi.

Cara untuk membas­mi virus Covid-19 de­ngan melakukan Vaksinasi Covid-19 pada bulan Ma­ret 2021 kepada seluruh masyarakat Kelurahan Siwalima.

“Dengan dilakukan kegiatan Bin­cang Basmi Covid-19 yang dilaksa­nakan PKM Siwalima ini, saya me­ngajak kita semua harus bersatu dan menggalang komit­men bersama untuk mensuk­seskan kegiatan vaksinasi Covid-19 nantinya,” ajaknya.

Dikatakan, beberapa tujuan dari vaksinasi Covid-19 yakni Pem­berian vaksin adalah sebagai upaya memu­tus rantai penyebaran Covid 19 dan merupakan pengua­tan bagi seluruh masyarakat dengan memperkuat keta­hanan tubuh untuk melawan virus Covid-19.

Menurutnya, memberikan penya­daran kepada masyarakat bahwa vaksinasi Covid-19 merupakan gerakan bersama seluruh masya­rakat demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan tentunya vaksinasi Covid-19 aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan.

“Setelah dilakukannya vaksinasi, masyarakat tidak lantas mengu­rangi kewaspadaan terhadap virus Covid-19, melainkan harus tetap melak­sa­nakan protokol kesehatan 5 M yaitu: memakai masker mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak, menghindari keru­mu­nan dan mengurangi mobilitas,” jelasnya.

Dijelaskan, vaksinasi Covid-19 ta­hap pertama di Kabupaten Kepu­lauan Aru telah dilakukan yang per­tama kali oleh bapak Bupati Kepu­lauan Aru beserta jajaran dan diikuti oleh seluruh tenaga medis yang berada di kabu­paten Kepu­lauan Aru, kemudian akan berlanjut vak­sinasi tahap selanjutnya de­ngan sasaran seluruh masyarakat Kabu­paten Kepulauan Aru dengan batas usia 18-59 tahun.

“Diharapkan dengan diadakan­nya kegiatan Bincang Basmi Covid hari ini, bersama-sama kita dapat meng­galang komitmen dalam membantu mensuk­seskan kegiatan Vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Kepu­lauan Aru nantinya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Puskes­mas Siwalima, dokter Karina Wirajaya saat memberikan materi Vaksinasi Covid-19 menjelaskan, untuk memu­tus mata rantai penyebaran Covid-19 maka kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan (3M) secara mandiri, dan harus menjalani suntik vaksin.

“Vaksin ini sangat berguna untuk membentuk antibodi dan berguna dalam jangka waktu yang panjang, sehingga tidak ada alasan untuk tidak di vaksin. Kecuali mereka yang dikategorikan telah reaktif, atau mereka yang mempunyai penyakit yang secara medis mereka tidak bisa di suntik vaksin,” jelas Karina.

Selain itu sambung dia, seseorang yang telah divaksin harus tetap mene­rapkan protokol kesehatan guna melin­dungi dirinya virus Covid-19. “Jadi, ka­lau kita sudah melakukan suntik vak­sin tidak dibenarkan untuk kita mengabaikan protokol kesehatan, kuncinya adalah pakai masker, cuci tangan pakai sabun di air mengalir dan jaga jarak sehingga kita terhindar dari virus yang membahayakan ini,” pinta Karina.  (S-25)