AMBON, Siwalimanews – Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon, Hariani ikut terpapar virus corona.

Hariani dinyatakan positif ter­jangkit virus berbahaya itu ber­sama 25 pegawainya berdasar­kan uji sampel swab.

“Jadi benar Kepala BPOM Ambon positif Covid-19,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan, di Kantor Kadin Maluku, Rabu (29/7).

Hariani saat ini menjalani ka­rantina dan perawatan di rumah dinasnya. Sementara 24 pegawai di BPSDM Maluku, dan satunya lagi menjalani perawatan di RSUD dr. M Haulussy.

“Beliau minta dikarantina di ru­mah, sudah kita berikan, sedang­kan 24 pegawai di Diklat BPSDM Maluku dan satu orang di RSUD Hau­lussy,” jelas Kasrul.

Baca Juga: 200 Pegawai Jalani Tes Swab

Kasrul mengatakan, untuk se­mentara Kantor BPOM ditutup. Hanya di laboratorium tetap jalan. “11 tenaga analisis te­tap me­la­kukan kegiatannya di kantor,” ujarnya.

Pantauan Siwalima sejak pagi, tidak ada aktivitas kantor. Tak satu­pun pegawai yang terlihat. Pintu pagar masuk ke areal kantor ditu­tup dan digembok. Di situ ada span­duk yang tertulis, “Mohon maaf, sehubungan dengan kebija­kan work from home (WFH) kantor kami sementara tidak melakukan pelayanan tatap muka. Apabila ada keperluan khusus dapat menghu­bungi langsung melalui sarana komunikasi elektronik”.

Sejumlah kontak layanan juga tertera dalam spanduk tersebut. Baik itu pelayanan informasi/pe­ngaduan, pelayanan sertifikasi/pengawasan serta pelayanan pe­ngujian sampel. Layanan elektro­nik itu dibuka dari pukul 09.00-16.00 WIT.

Siwalima mencoba menghubu­ngi tiga nomor kontak layanan elek­tronik yang tertera di spanduk terse­but, namun tak satupun yang aktif.

Sedangkan di  halaman parkir kan­tor, terlihat ada 5 mobil di­nas yang terparkir rapih. Hanya se­sekali terlihat security yang mondar-mandir di areal parkir ke­mudian kembali masuk ke dalam kantor.

“Kantor sepi sejak pagi hari, tidak ada pegawai yang datang,” ujar Mario, salah satu warga yang tinggal berdekatan dengan Kantor BPOM Ambon.

Ia mengaku, baru tahu kalau puluhan pegawai BPOM terpapar virus corna dari media massa.

“Biasanya kalau aktivitas kantor berjalan, pegawai kita lihat keluar masuk, tapi hari ini pintu gerbang sudah di tutup sejak pagi, sunyi pak,” ujarnya singkat.

Kepala BPOM Ambon Hariani yang dihubungi mengaku, kalau kondisinya baik. “Puji Tuhan, saya sehat-sehat saja,” ujarnya.

Hariani mengatakan, aktivitas kantor untuk sementara ditutup sam­pai dengan situasi benar-benar kon­dusif. Namun pegawai yang tidak terpapar tetap bekerja dari rumah.

“Ternyata protokol kesehatan yang sudah sedemikian rupa kami laksanakan masih bisa juga pegawai kita terpapar,” jelasnya.

Penutupan aktivitas kantor di­lakukan untuk mensterilkan kantor. “Senin kami disinfektan ulang se­mua ruangan kantor,” ucap Hariani.

Hariani mengaku, aktivitas lab untuk uji sampel swab Covid-19 tetap berjalan, namun sementara terhenti, karena terkendala reagen.

“Kebetulan kami kehabisan reagen untuk ekstraksi, jadi mulai hari ini kami belum bisa terima sampel baru,” jelas Hariani.

Pihaknya sudah menyampaikan hal ini kepada Dinas Kesehatan Ma­luku, namun stoknya juga habis dan masih pengadaan. “Reagenya ma­sih dalam proses pengadaan, begi­tu jawaban dari dinkes,” ujar Hariani.

Hariani menambahkan, penera­pan protokol kesehatan sudah di­lakukan pihaknya secara ketat, baik itu dengan mengukur suhu tubuh, setiap karyawan diwajibkan membawa hand sanitizer bahkan penyemprotan cairan disinfektan juga rutin dilakukan, namun pega­wai terpapar Covid-19 juga .

“Protokol kesehatan sudah diperketat, ternyata terpapar juga, sehingga pegawai semua me­lakukan aktivitas dari rumah,” tandasnya. (S-39)