AMBON, Siwalimanews – Kapolda Maluku Irjen Refdi Andri menegaskan, konvoi di malam Natal maupun Ta­hun Baru dila­rang.

Masyarakat juga diminta untuk tidak me­nggelar open hou­se yang sudah men­jadi tradisi dalam pe­rayaan hari raya ke­agamaan.

Hal ini ditegaskan Ka­polda meng­ingat perayaan Natal dan Tahun Baru masih da­lam situasi pan­demi Covid-19.

“Para tokoh agama juga sudah sepakat tidak ada open house, dan kita semua sudah sepakat itu, termasuk kegiatan konvoi untuk tidak dilakukan, khusus di wilayah Polresta Ambon sudah dilakukan kanalisasi dan sudah dilarang konvoi. Dengan batasan dan kanalisasi itu, mari semua ikuti dan patuhi,” tandas Refdi Andri usai gelar pasukan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru di Lapangan Upacara Chr. Tahapary, Tantui, Senin (21/12).

Selain open house dan larangan konvoi, kata Kapolda, tempat wisata juga akan dibatasi pengun­jungnya. Ini dilakukan guna men­cegah klaster baru serta memo­tong penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Bocah 4 Tahun Tengelam di Liang, Ditemukan Meninggal

Refdi mengatakan, dalam pe­laksanaan Operasi Lilin Siwalima tidak hanya tindakan preentif dan preventif yang diberlakukan jika ter­dapat pelanggaran, namun pene­gakan hukum juga menjadi opsi pe­nindakan dalam operasi terpu­sat ini.

“Jika ada pelanggaran, langkah kita preentif, preventif dan pene­gakan hukum. Namun  penegakan hukum ini dilakukan secara tegas, tetapi tetap profesional,” tan­dasnya.

Siagakan 2000 Personil

Refdi Andri mengungkapkan,  sebanyak 2.000 personil gabu­ngan disiagakan untuk menga­mankan Natal dan Tahun Baru.

“Jumlah personel yang dilibatkan cukup banyak, kurang lebih hampir 2.000 orang. Kita bersama lapisan termasuk Satpol PP, Dinas Perhubungan, pramuka, pemadam kebakaran, lengkap semua,” jelas Refdi.

Pengamanan Natal dan Tahun Baru, bagi Refdi merupakan agenda besar di penghujung tahun 2020. Pelaksanaan pengamanan bukan hanya menjadi tugas Polri, namun semua pihak dan seluruh elemen masyarakat.

“Polda Maluku bersama-sama semua perkuat pengamanan, agar kedamaian bisa dirasakan oleh masyarakat kita, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru nantinya,” harap Refdi.

Khusus di wilayah hukum Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, pihaknya sudah mela­kukan kanalisasi. Harapannya untuk mengantisipasi terjadinya konvoi kendaraan. Demikian juga pengamanan tempat ibadah, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, bandara dan tempat-tempat rekreasi.

“Semua sudah kita plot personil kita. Sudah dilakukan kanalisasi dan mudah-mudahan itu sudah dilarang konvoi-konvoi itu. Tetapi memang sesuatu yang dilarang itu akan ada saja orang-orang yang tidak mengindahkan larangan itu,” tandasnya.

Menurutnya, batasan-batasan yang diterapkan semata-mata untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19. Bahkan, gubernur sudah menegaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan.

“Kita belum ditinggalkan oleh covid dan kita belum bisa menghapus covid ini. Justru itu ketegasan gubernur dan semua unsur, demikian juga pak panglima, danlantamal, danlanud, semua mitra kerja kita selalu menggelorakan bagaimana kita sadar, masyarakat kita paham bahwa Covid itu ada,” tegasnya.

Sementara Gubernur Maluku Murad Ismail yang membacakan amanat Kapolri Jendral Idham Azis mengatakan, Polri menyelenggarakan operasi lilin selama 14 hari, mengedepankan preemtif dan preventif dengan penegakan hukum yang tegas dalam rangka mencegah ancaman kejahatan dan penyebaran Covid-19, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan nyaman dan damai.

Selain itu juga kapolri mengingatkan melalui mapping dan analisa yang telah dilaksanakan pada beberapa waktu lalu, diprediksi akan ada ancaman yang harus diantisipasi. Diantaranya ancaman teroris, sabotase, kriminal umum, tawuran antar warga masyarakat, kecelakaan transportasi serta bencana alam.

Kapolri menyampaikan beberapa penekanan, yakni setiap personil untuk menyiapkan mental, fisik, dan kesehatan sebelum melaksanakan operasi. Lakukan deteksi dini sebagai langkah antisipasi sedini mungkin terhadap ancaman yang ada.

“Tingkatkan kepekaan dan kewaspadaan terhadap terjadinya aksi teror dan kriminalitas saat perayaan Natal dan Tahun Baru,” tandasnya.

Kapolri juga meminta melaksanakan pengamanan dengan profesional dan humanis di lapangan serta melakukan body sistem. Bertindaklah tegas namun humanis dalam penanganan permasalahan di lapangan.

“Jalin soliditas dengan segala pihak serta jaga selalu diri dan keluarga kita dengan menerapkan pola hidup sehat, sehingga  kita dan keluarga terhindar dari Covid-19,” ujarnya. (S-45/S-39)