AMBON, Siwalimanews – Kapolda Maluku, Irjen Refdi Andri menginstruksikan jajaran­nya memantau harga minyak tanah (mitan). Kelangkaan mi­nyak tanah serta tingginya harga eceren tertinggi masih menjadi persoalan di beberapa wilayah di Maluku.

Orang nomor satu di Polda Maluku ini lantas mengins­truksikan jajarannya untuk turun ke lapangan guna memoni­toring segala bentuk penyimpangan yang menjadi penyebab kelang­kaan minyak bersubsidi tersebut.

“Semua jajaran segera lakukan monitoring terhadap potensi-potensi penyimpangan terhadap penyaluran minyak tanah dan pastikan semua berjalan dengan baik,” pinta Kapolda dalam rapat internal di ruang kerjanya, Senin (8/2).

Menurut Kapolda, kelangkaan mitan yang terjadi sejak akhir tahun 2020 telah menimbulkan kere­sahan dan kepanikan di masya­rakat. Pasalnya mitan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang digunakan masyarakat untuk kelangsungan hidup.

“Mitan merupakan hal yang penting bagi masyarakat selain bahan pokok lainnya. Dengan adanya kelangkaan ini, masyarakat jadi resah bahkan menimbulkan kepanikan,” tandasnya.

Baca Juga: Banyak Masalah, termasuk TKD Pegawai & Utang Pihak Ketiga

Selain melakukan monitoring, Kapolda juga menginisiasi perte­muan dengan pihak Pertamina juga stakeholder lain guna mencari so­lusi mengatasi persoalan tersebut.

“Kita harus tahu bagaimana kontrak kerjanya antara agen dan Pertamina, dimana gudang penyimpanan dan berapa mobil tangki, ketersediaan minyak tanah di wilayah kita dan kebijakan-kebijakan terkait pendistribusian minyak tanah ke masyarakat. Untuk itu perlu adanya pertemuan, sehingga apa yang disampaikan Pertamina dan agen-agen bisa sinkron,” ujarnya.

Kapolda berharap, perma­sa­lahan tersebut dapat diselesaikan, agar dapat mengurangi kepanikan dimasyarakat. (S-45)