AMBON, Siwalimanews –  Konflik antar warga Pelauw dan Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, belum membuahkan kesepakatan damai, sebab masing-masing pihak masih tetap menahan ego dan mempertahankan argumentasinya.

Untuk itu Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif mangambil solusi dengan terus mendorong rekonsiliasi damai untuk negeri atau desa yang bertikai di Maluku, termasuk didalamnya Pelauw dan Kariu.

“Terjadi kebuntuan karena masing-masing berpegang teguh dengan argumen masing-masing, Saya harap rekonsiliasi damai tetap menjadi pilihan serta solusi yang logis dan terbaik untuk penyelesaian konflik di Maluku,” ujar Kapolda kepada wartawan di Mapolda Maluku, Rabu (23/3).

Menurutnya, saat ini yang harus diprioritaskan adalah, bagaimana pengungsi dari Kariu yang masih tinggal di Aboru.

“Kita fikirkan tentang sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan kesinambungan lapangan pekerjaan untuk mereka. Saya terus berkoordinasi dengan Pangdam Pattimura dan Gubernur Maluku, sehingga kita akan terus dorong tercukupinya hajat hidup mendasar masyarakat di sana,” tandas Kapolda.

Baca Juga: Tethool: 14 Daerah Baru Nikmati Bantuan Kelistrikan

Pihaknya, kata Kapolda, juga mendorong pemprov, dan DPRD Maluku, serta Pemkab Malteng untuk segera mewujudkan rekonsiliasi damai, sehingga kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi bisa segera dilaksanakan.

Hal ini penting dilakukan, agar masyarakat Kariu dapat kembali ke kampung halamannya.

“Kami akan terus mengedepankan rekonsiliasi damai, tapi bila tetap tidak bisa, maka hukum positif dan penyelesaian di pengadilan adalah langkah terakhir agar ada kepastian hukum bagi seluruh masyarakat,” tegas Kapolda.

Kapolda juga berkomitmen, TNI dan Polri siap untuk mengamankan serta melaksanakan apapun keputusan atau penetapan pengadilan terhadap persoalan tersebut.

Sementara mengenai penegakan hukum, Kapolda meminta masyarakat untuk kooperatif.

“Untuk proses penegakan hukum tetap dilaksanakan dan kami berharap masyarakat bisa kooperatif, bisa melengkapi alat bukti dalam proses penegakan hukum,” pintanya.

Pada kesempatan itu, Kapolda menghimbau kepada semua elemen masyarakat, baik tokoh agama, adat dan pemuda untuk duduk bersama dengan kepala dingin serta hati yang tenang, sehingga bisa menemukan solusi yang terbaik.

“Kami menghimbau semua tokoh-tokoh kunci dalam penyelesaian konflik tersebut tetap bisa duduk bersama dengan hati yang bersih dan kepala yang dingin, sehingga masalah ini dapat diselesaikan dengan damai dan menuju Maluku yang aman, damai dan sejahtera,” harapnya. (S-10)