AMBON, Siwalimanews – Calon Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa berjanji akan memperhatikan kese­jahteraan buruh jika terpilih menjadi pemimpin Maluku lima tahun kedepan.

Janji ini diungkapkan Lewerissa saat melakukan kampanye tatap muka dengan ratusan tenaga buruh pelabuhan yang berlangsung di Kafe Reno, Selasa (8/10).

HL sapaan akrab Lewerissa menjelaskan, salah satu indikator menentukan suatu daerah meng­alami kemajuan atau kemunduran adalah kesejahteraan buruh.

Sepanjang kaum buruh belum mendapatkan perhatian dan kese­jahteraan, maka sampai kapanpun daerah ini tidak akan maju.

“Orang tidak bisa bilang daerah maju kalau buruh masih menderita dengan upah yang selalu diper­mainkan,” ujar HL

Baca Juga: Ratusan Warga Sambut Kampanye Dialogis JUARA di Olilit

Kedepan membutuhkan pemimpin yang mampu menaruh perhatian terhadap upaya buruh yang sampai saat ini masih jauh dari kese­jah­teraan.

Fatalnya lagi persoalan upah jasa bongkar muat kapal di pelabuhan masih dipermainkan oleh oknum-oknum tertentu yang mestinya tidak boleh terjadi.

“Banyak sekali keluhan yang saya terima terkait dengan kesejahteraan buruh. Bayangkan saja upah jasa bongkar kapal masuk dan keluar tidak sama. Ini miris. Pemerintah daerah harus bekerja sama dengan semua pihak terkait agar upah bongkar kapal masuk dan keluar harus sama,” ucap HL

HL menegaskan jika nanti dirinya bersama wakil diberikan keperca­yaan untuk menjadi pemimpin Maluku maka kesejahteraan buruh akan menjadi prioritas untuk diselesaikan.

Pasalnya, jika kesejahteraan buruh tidak diperhatikan, maka akan berdampak terhadap persoalan lain seperti investasi dan tingkat kemiskinan di Maluku.

Bakal Dicabut Retribusi

HL juga menyampaikan, bakal menarik retribusi yang memberatkan pedagang Pasar Mardika.

Demikian komitmen yang diba­ngun antara Calon Gubernur Maluku HL bersama puluhan pedagang saat melakukan kampanye yang ber­langsung di Kafe Reno, Selasa (8/10).

Dikatakan, potret pedagang yang terjadi di pasar Mardika beberapa tahun belakangan sangat mem­prihatikan dan jauh dari rasa keadilan yang mestinya diterima.

Ketidakadilan yang terjadi di pasar Mardika terhadap para pedagang disebabkan karena terlalu banyak kepentingan dari pimpinan daerah Maluku sebelumnya.

“Jejak digital terpampang dengan jelas bagaimana perlakuan terhadap pedagang di pasar mardika. Mereka diperlakukan secara tidak adil dan semena-mena dari pasar Mardika,” ungkap HL

HL menegaskan persoalan pasar Mardika harus diselesaikan dan jika dirinya bersama pasangan diberikan kesempatan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur maka dalam waktu 100 hari pasca dilantik masalah ini sudah beres.

Semua bentuk pungutan di pasar yang selama ini dibebankan kepada para pedagang kecil harus ditiadakan sehingga tidak mem­bebani pedagang yang pendapatan tidak seberapa.

“Penertiban di Pasar Mardika itu harus dilakukan dan akan saya bebaskan retribusi dari pedagang, biarlah pemerintah daerah men­carinya sumber pendapatan lain tetapi pedagang tidak boleh ditindas,” tegas HL

Tak hanya itu, dirinya juga akan menindaklanjuti para petugas di pasar Mardika yang selama ini diberikan tanggung jawab untuk melakukan penataan tetapi justru bermain untuk mendapatkan keuntungan.

“Penjabat yang bermakna do Mardika akan ditertibkan, bahkan jika perlu saya akan meminta jaksa untuk periksa dia agar kondisi ekonomi di pasar Mardika kembali berjalan baik,” pungkasnya.

Karenanya, HL meminta dukung­an dari semua pedagang untuk bersama-sama memperbaiki kondisi pasar Mardika agar pedagang dapat bekerja mencari nafkah dengan aman tanpa takut apapun.

Sampaikan Masalah

Calon Gubernur Maluku nomor III menerima sejumlah keluhan warga Kusu-Kusu, Kecamatan Nusaniwe, Senin (7/10) malam.

Keluhan warga atas sejumlah persoalan yang minim sentuhan pemerintah daerah tersebut disam­paikan kepada HL saat melakukan kampanye, Senin (7/10) malam.

Sejumlah masalah yang dike­luhkan mulai dari persoalan in­frastruktur jalan, ketersediaan air bersih yang minim dan sulit didapatkan.

Merespon keluhan warga dimak­sud, Lewerissa mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat khusus­nya di Kusu-Kusu yang selama ini belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah daerah.

Menurutnya persoalan infrastruk­tur jalan masih menjadi masalah serius di Maluku termasuk di kawasan Kusu-Kusu, padahal berada di wilayah ibu kota provinsi.

“Memang ini masalah infras­truktur jalan ini menjadi keluhan hampir di semua daerah. Kenapa ini terjadi karena pemimpin tidak memiliki perencanaan yang matang,” ucap HL

Pemimpin kata Lewerissa harus memiliki perencanaan dan sensitifitas terhadap persoalan infrastruktur jalan yang dirasakan masyarakat sebab salah satu faktor penunjang peningkatan ekonomi masyarakat yakni dengan akses jalan yang baik.

Selain itu, minimnya air bersih menjadi masalah serius sebab pemerintah daerah belum mampu menyediakan bagi masyarakat.

Apalagi posisi Kusu-Kusu merupakan kawasan sumber air yang melimpah tetapi belum ada keberpihakan dari pemerintah daerah termasuk provinsi.

Menurut HL, jauh apapun sumber air bersih bukan menjadi masalah jika pemerintah memiliki keberpihakan bagi masyarakat.

HL memastikan jika nantinya masyarakat memberikan mandat kepada dirinya bersama Abdulah Vanath untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur maka persoalan kebutuhan dasar masyarakat termasuk air bersih akan menjadi prioritas untuk diselesaikan. (S-20)