PELAKSANA Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Barat Daya, Marthen Rahakbauw mengklaim jika stunting di Kabupaten MBD telah turun dan presentasinya mencapai 7 persen.

“Stunting data terakhir bulan Desember 2024 presentasi mencapai 7 persen sesuai data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM),”ujarnya, kepada Siwalima, di ruang kerjanya, Selasa (14/1).

Namun menurut Rahakbauw, wilayah kecamatan yang masih tinggi stuntingnya itu di Kecamatan Romang, Kecamatan Mndona Hyera, Kecamatan Wetang, Kecamatan Babar Barat dan Kecamatan Wetar Barat.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten MBD menggelar rembuk stunting  tahun 2024 yang dimotori oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan topik Percepatan dan Penurunan Stunting Terintegrasi, yang ditandai dengan pemukulan tifa  yang berlangsung di Aula Kantor Bappeda Tiakur , Senin (28/10).

Penjabat Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten MBD, Yeny Mozes, dalam sambutannya  menyampaikan, stunting masih menjadi tantangan nasional dan di Kabupaten MBD.

Baca Juga: Pemprov Diingatkan Selektif Tetapkan Pengelola Makan Minum SMA Siwalima

Ia menyebutkan bahwa faktor pola asuh, gizi, lingkungan, ekonomi, dan budaya turut berpengaruh. “Sebagai mitra pemerintah, PKK perlu mendorong kolaborasi semua pihak sesuai tupoksi masing-masing,” ungkapnya, seraya mengapresiasi kerja keras berbagai pihak dalam upaya pencegahan stunting.

Selanjutnya pada kesempatan yang sama, Pjs Bupati Maluku Barat Daya, Melkias M. Lohy, dalam sambutannya menegaskan pentingnya komitmen dan kerja keras seluruh pihak untuk menuntaskan stunting di MBD.

“Semua pihak jangan diam, gerakkan daya dan upaya yang ada. Dengan komitmen kuat, kita dapat tuntas dan bebas dari stunting,” ujarnya.

Beliau juga menekankan agar Tim Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan, dan desa segera menyusun strategi dan sinergi yang solid, khususnya bagi 117 desa dan 1 kelurahan yang menjadi fokus penanganan tahun 2024.

Melalui kegiatan ini, diharapkan ada komitmen dan sinergi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten, untuk menjalankan program-program pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi. (S-28)