MASOHI, Siwalimanews – Banjir yang terjadi di Negeri Lima, Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah yang terjadi mengakibatkan jembatan penghubung antar desa di kecamatan tersebut alami kerusakan.

Banjir yang terjadi sejak Rabu (22/7) tersebut akibat meluapnya sungai Wai Ela. Amukan luapan air ini bukan hanya merusak jembatan, namun merusak sebagian bangunan salah satu SD di negeri tersebut.

Akibat banjir itu, arus transportasi dari Negeri Lima ke desa-desa lainya seperti Asilulu, Seith dan lainnya maupun yang akan ke Kota Ambon terputus.

Menanggapi bencana yang terjadi di kecamatan itu, Dinas PU dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malteng memastikan akan langsung turun menanganinya.

Sekertaris Dinas PU Hasan Firdaus yang dikonfirmasi Siwalimanews Kamis (23/7) mengaku, pihaknya telah menyampaikan laporan sekaligus berkoordinasi dengan Dinas PU Maluku terkait kerusakan jemabatan tersebut.

Pasalnya, ruas jalan lingkar Kecamatan Leihitu adalah kewenangan Pemerintah Provinsi Maluku.

“Kita sudah sampaikan laporan ke Dinas PU Maluku. Saat ini tim dari PU Maluku sudah berada dilokasi untuk tangani masalah darurat akibat bencana banjir Wai Ela yang mengakibatkan jembatan roboh di Desa Negeri Lima,” ungkap Firdaus.

Dijelaskan, akibat luapan air sungai Wai Ela juga talud penahan badan sungai di Negeri Seith juga patah. Kerusakan talud ini akan menjadi tanggung jawab Pemkab Malteng untuk memperbaikinya.

“Untuk jembatan akan ditangani PU Maluku, sedangkan talud pengaman atau penahan bandan sungai yang rusak di dalam kampung Seith itu kita yang tangani. Jembatan yang jebol kini tengah ditangani PU Maluku,” ucapnya.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malteng, Aslam Tuasikal mengaku, pihaknya telah mendapat laporan adanya kerusakan bagunan sekolah akibat luapan air sungai Wai Ela.

“Memang kita sudah terima laporan kerusakan 1 bagunan SD di sana. Hari ini juga saya sudah panggil Kabid Sarpras segera lakukan peninjauan agar data kerusakan kita ketahui dan selanjutnya untuk kita tangani,” tuturnya.

Saat ini, kata Aslam,  pihaknya sementara menyiapkan teknis perjalanan tim untuk meninjau dan mengkaji tingkat kerusakan bangunan sekolah itu.

“Tim ini sementara berkoordinasi dengan UPT kecamatan sambil siapkan teknis perjalanan yang disesuaikan dengan protokol Covid-19, agar tim langsung turun ke lokasi bencana tersebut,” tandasnya.

Ia memastikan, data yang dihimpun tim di lapangan nanti, akan kemudian dijadikan acuan penanganan bangunan geduh sekolah yang mengalami rusakan.

“Mudah mudahan teknis perjalanan tim dengan semua syarat perjalanan dapat segera dipenuhi, agar tim dapat turun ke lapangan,” tutupnya. (S-36)