AMBON, Siwalimanews – Direncanakan pada bulan Januari 2022 mendatang, Pemerintah Kota Ambon akan menerapkan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Juru bicara  satuan tugas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz mengatakan, belajar tatap muka yang sebelumnya diwacanakan di tahun ini dimundurkan sampai dengan awal Januri 2022 mendatang.

“Prediksinya sekolah di Kota Ambon paling lambat Januari nanti, sudah bisa lakukan belajar tatap muka,” kata Adriaansz kepada Siwalima di Balai Kota Ambon, Senin (25/10).

Sesuai yang direncanakan, lanjut Adriaansz, ada tiga sekolah yang akan melakukan uji coba. Namun untuk waktunya akan dilaksankan pada awal tahun.

“Nanti ada tiga sekolah yang menjadi uji coba awal belajar tatap muka, salah satunya SMP Negeri 2 Ambon. Dari situ kita akan lihat perkembangannya,” katanya.

Dalam proses belajar tatap muka ini. pihaknya akan terus memantuan karena sejumlah persyaratan kepada sekolah telah disampaikan.

Persyaratan tersebut, lanjut Joy, salah satu syarat bagi sekolah yang ingin belajar tatap muka, adalah memiliki presentasi capaian vaksinasi, bagi siswa dan guru minimal 80 persen.

“Sekolah harus memiliki capaian vaksinasi 80 persen dan infrastruktur mengenai protokol kesehatan. Jika sudah penuhi semuanya, silahkan dibuat laporan resmi kemudian dimasukkan ke Dinas Pendidikan Kota Ambon,” jelasnya.

Ia menambahkan, semua persyaratan yang dimasukan sekolah sebagai syarat belajar tatap muka di Dinas Pendidikan, nantinya akan dilaporkan terlebih dulu ke Walikota Ambon Richard Louhenapessy.

“Semua persyaratan sekolah yang telah dimasukkan ke Disdik, akan diserahkan ke Walikota Ambon. Nah, nanti sekolah bisa melakukan belajar tatap muka, tergantung rekomendasi dari pak Walikota,”tutupnya.

November Tatap Muka

Seperti diberitakan sebelumnya, Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan,, sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) diperkirakan akan berlangsung pada bulan November mendatang.

“Mungkin, ya bukan November sudah bisa. Mudah-mudahan,” ungkap Louhenapessy kepada Siwalima di Ambon, Senin (18/10).

Disingung terkait dengan adanya tiga sekolah yang telah melaporkan secara lisan kepada dinas pendidikan terkait dengan kesiapan memasuki proses PTM. Louhepessy mengungkapkan, proses itu merupakan rangsangan agar sekolah siap.

“Itu kan upaya kita supaya sekolah-sekilah merangsang diri. Setelah itu kira akan melakukan evaluasi guna melihat kesiapan dari sekolah tersebut dalam menghadapi PTM yang direncanakan akan berjalan di bulan November mendatang.  Ini dan salah satu persyaratan itu 80 persen.

“Kalau 80 persen murid sudah vaksinasi, lalu kemudian kita cek gurunya bagaimana. Kemudian selesai gurunya kita cek lalu kemudian kita cek orang tuanya. Supaya dia betul-betul terkoneksi,”  ujarnya. (S-52)