MASOHI, Siwalimanews – Aktivitas penambangan emas yang dilakukan warga Desa Tamilouw dan sekitarnya hingga saat ini mulai terlihat lebih ramai dari, hari pertama pasca ditemukannya bongkahan batu bercampur emas oleh sejumlah pemuda, Senin (22/3) kemarin.

Aktivitas ini memang dilakukan secara tradisional oleh warga, namun ancaman nyata ada didepan mata, yakni terputusnya jalan lintas seram selatan menuju Kecamatan Tehoru-Werinama yang terlihat menganga.

Bagaimana tidak, warga kini mulai melakukan penggalian sejumlah lubang di pesisir pantai pohon batu, tepatnya di kaki sungai Wailoyain yang berjarak kurang dari 500 meter dengan bahu jalan trans seram selatan.

“Setelah kami tinjau dan beri edukasi kepada warga soal dampak lingkungan dan adanya potensi masuknya pendulang emas dari luar daerah, kami lihat aktivitas itu mulai ramai sekali. Bahkan,warga telah lakukan pengalian lubang di pesisir pantai pohon batu, pagi tadi. Aktivitas ini,tentu sangat mengancam terputusnya jalur jalan trans seram selatan,” ucap Plt Camat Amahai,Semuel Birahy kepada Siwalimanews melalui telepon seulernya, Selasa, (23/3).

Birahi mengaku, aktivitas pengalian lubang yang dilakukan warga ini berada di bibir pantai. Olehnya dalam kunjungan bersama BPBD, Kapolsek dan Danramil saat itu, pihaknya langsung menghimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas penggalian pada batas tertinggi sekitar 500 meter dari badan jalan.

Baca Juga: Pangdam Pattimura Sambangi Tanah Leluhurnya

“Kami tidak punya kewenangan untuk larang warga, makanya kami himbau agar warga tidak lakukan penggalian ke atas pada batas tertinggi dengan jarak 500 meter dari badan jalan,” ujarnya.

Meski demikian kata camat, animo masyarakat saat ini cukup tinggi, sehingga bisa saja mereka melanggar himbauan itu. Jika demikian, maka ancaman terputusnya badan jalan trans seram selatan dipastikan akan terjadi.

“Kita hanya himbau dan berharap masyarakat taati himbauan kami tadi. Namun demikian, animo yang besar untuk mendulang emas dapat saja langgar himbauan itu. Tentu saja, dampak terputusnya badan jalan akibat abrasi air laut sewaktu waktu bisa saja terjadi,” tuturnya. (S-36)