AMBON, Siwalimanews – Selain harus mempersiapkan penunjukan Dewan Pengawas dan Direktur PDAM definitif, Rina Purmiassa selaku Plt Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum, diminta untuk memperbaiki manajemen maupun keuangan perusahaan plat merah tersebut.

Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena secara terang-terangan membeberkan bobrok manajemen dari perusahaan daerah tersebut saat proses sertijab yang berlangsung di Balai Kota, Senin (1/8), bahwa perusahaan ini tidak punya kontribusi bagi PAD, bahkan dalam pelayanannya kepada masyarakatpun, tidak optimal.

Tidak hanya itu, masih banyak persoalan ditubuh PDAM yang harus dibenahi, dan itu menjadi tugas kedepan bagi Purmiasa selaku pelaksana tugas direktur.

“Ada masalah yang membuat sampai hari ini, PDAM itu belum mampuh mencapai target pelanggan 80 persen. Dengan ini juga kita berpikir untuk ubah PDAM menjadi Perumda,” ucap walikota.

Selain itu, persoalan lain ditubuh PDAM yang harua segera dibenahi kata walikota yakni, menyangkut hasil audit BPK, bahwa telah  terjadi kebocoran 60 persen titik air di Kota Ambon, yang selama ini tidak diperbaiki oleh PDAM sebelumnya.

Baca Juga: Enam Catar Akpol Polda Maluku Lulus Tingkat Pusat

Padahal, dampaknya, selain tidak optimalnya pelayanan terhadap pelanggan akibat kebocoran itu, maka secara otomatis, akan menurunnya debit air bagi pelanggan. Namun dampak lain, terjadi kerusakan sejumlah ruas jalan akibat kebocoran tersebut, namun anehnya tetap dibiarkan.

“Itu luar biasa. Apakah tidak ada pola pengawasan didalam tubuh PDAM selama ini, sehingga bisa terjadi kebocoran dari produksi sebesar itu?. Ada beberapa ruas jalan yang rusak karena ada kebocoran pipa PDAM, lalu selama ini tidak diperbaiki. Jangan hanya bangun jaringan dan tidak pernah diawasi. Kalau mau saya tunjukan tempatnya,” sindir walikota.

Oleh karena itu tambah walikota, ini menjadi tugas berat bagi pelaksana tugas, untuk menyelesaikan itu. Berikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat, agar tidak ada keluhan. Pesan ini tidak hanya untuk PDAM, tetapi juga DSA.

“Kepentingan kita adalah bagaimana meningkatkan kulaitas pelayanan publik, oleh karena itu, Plt, benahi semuanya dengan baik, agar kita berikan kontribusi positif. Harus tetap berkoordinasi dengan DSA, saya lihat ada penerapan sistem digital yang sudah berjalan di DSA menyangkut dengan pelayanan. dan saya harap itu juga berlaku di PDAM,” pesan walikota.

Untuk tahun Anggaran 2023 nanti tambah walikota, komitmen DSA akan memberikan kontribusi bagi PAD Kota Ambon lewat PDAM sebesar Rp300 juta. Begitu juga PDAM, jika sudah bisa melakukan perbaikan manajemen maupun keuangannya, maka diyakini bisa berikan kontribusi bagi PAD Kota Ambon.

“Saya yakin bisa berikan kontribusi. Tidak bisa lagi pakai alasan kerusuhan 1999 dan lainnya. Kita stabil 2014, maka 17 tahun itu mestinya sudah bisa perbaiki. Jangan jadikan itu alasan lagi. Itu tidak rasional, sama saja kita pertahankan sesuatu yang tidak benar. Saya harus sampaikan ini secara terbuka, agar semua pegawai dan Plt Dirut perbaiki persoalan ditubuh PDAM. Pastikan semuanya berjalan baik dan PDAM kembali sehat, baik manajemennya maupun keuangannya,” tegas walikota. (S-25)