PASCA warga Negeri Pelauw dan Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah bersepakat untuk berdamai dan mengakhiri konflik sosial yang terjadi diantara mereka sejak Januari 2022 lalu, Pemerintah Daerah baik pemerintah Provinsi Maluku maupun kabupaten intens untuk mengembalikan pengungsi Kariu pulang ke negerinya. Kesepakatan berdamai antara kedua belah pihak dilakukan melalui penandatangan akta kesepakatan damai yang ditandatangani Penjabat Negeri Kariu Samuel Jory Radjawane serta Raja pelauw, Rasyid Efendy Latuconsina, di Ambon, Senin (14/11).Penandatangan kesepakatan damai itu disaksikan langsung Deputi I kantor Staf Presiden (KSP) Febry Tetelepta, Penjabat Sekda Maluku kala itu Sadli Ie, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, Pangdam XVI/Pattimura mayjen TNI Ruruh A. Aetyawibawa, Penjabat Bupati Malteng Muhamat Marasabessy, para tokoh agama se-Maluku dan tokoh masyarakat serta tokoh pemuda kedua negeri.

Dengan kesepakatan itulah, warga Kariu mulai dipulangkan ke negerinya, Selasa (20/12) dan dikawal ketat oleh aparat keamanan baik Polri maupun TNI.Untuk Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah sendiri, Penjabat Bupati langsung meninjau penanganan pemulangan Warga Kariu.

Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan oleh OPD terkait sehubungan dengan penanganan pemulangan warga Kariu mulai dari pembersihan lahan pekarangan oleh Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan masyarakat setempat, pemeriksaan kesehatan yang di fasilitasi langsung oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Pelauw untuk warga Kariu yang telah kembali, distribusi 2,66 ton beras ukuran 10 kilogram  kepada warga Kariu yang masih berada di Aboru sebanyak 266 Kepala Keluarga oleh Dinas Tanaman Pangan, distribusi makanan dan minuman kepada warga Kariu baik yang berada di Kariu maupun yang masih berada di Aboru oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maluku Tengah; sedangkan Dinas Sosial Kabupaten Maluku Tengah melakukan finalisasi pembayaran BLT untuk Negeri Pelauw, Dusun Ory dan pembayaran untuk 84 KK yang telah kembali ke Kariu; evaluasi kebutuhan logistic dapur umum, koordinasi persiapan distribusi penyaluran bantua dari Kemensos RI; Dinas PUPR Kabupaten Maluku Tengah menyelesaikan tower air kedua dari 4 tower yang direncanakan.

Dalam kunjungan tersebut Kapolda Maluku dan Rombongan berkesempatan melakukan pertemuan dengan Penjabat Bupati Maluku Tengah dan Masyarakat Kariu yang berada di Kariu hadir juga Ketua dan Sekretaris Sinode GPM. Dihadapan warga Kariu yang telah Kembali Kapolda Maluku menjelaskan, kunjungan terhadap masyarakat Kariu merupakan bentuk perhatian dan kepedulian dari TNI dan Polri.

Setelah menghadiri pertemuan dengan Kapolda Maluku dan Rombongan serta Ketua Sinode GPM, Penjabat Bupati Maluku Tengah melakukan evaluasi progress penanganan pemulangan warga Kariu dengan Tim Pemulangan warga Kariu yang terdiri dari seluruh OPD yang terlibat langsung dengan proses pemulangan warga Kariu.

Hingga kini, pemulangan warga Kariu masih dilakukan secara bertahap dibantu aparat keamanan.

Koordinator Tim Penanganan Pemulangan Warga Kariu Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Rakib Sahubawa, termasuk bekerja sama dengan PLN Cabang Ambon dan PLN Ranting Pulau Haruku guna penyambungan jaringan listrik dan pemasangan lampu warga dan lampu jalan di Negeri Kariu.

Diharapkan dengan dipulangkan warga Kariu ke negerinya, tidak sebatas menyiapkan infrasturuktur dan kebutuhan mereka namun pemerintah daerah bersam aparat keamanan  harus juga memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat Kariu agar mereka bisa kembali melakukan aktivitas di negeri mereka dengan baik tanpa ada rasa takut. (*)