Inilah Kondisi Sampah di Tanjakan Dua Ribu
AMBON, Siwalimanews – Beginilah kondisi tumpukan sampah di kawasan Wara Tanjakan 2000, Kebun Cengkeh, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Pantauan Siwalimanews, hingga Rabu (12/10) sore, sampah, yang ada di badan jalan, masih terlihat menggunung. Bahkan telah mengeluarkan bauh busuk. Entah dari mana sampah-sampah itu berasal.
Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena saat dikonfirmasi wartawan di Balai Kota, Rabu (12/10) mengaku, Dinas LHP sebelumnya telah mengangkut sampah-sampah tersebut. Bahkan baru dilanjutkan dalam pekan kemarin, namun sampah sudah kembali menumpuk.
“Kemarin kan sudah diangkat malam, tapi masih ada lagi, maka nanti dikoordinasikan dengan Kadis LHP untuk diangkat dan pasti diangkat dalam waktu dekat,” janji walikota.
Walikota mengaku, saat ini pihaknya terkendala karena minimnya personel pada masing-masing armada. Yang mana beberapa waktu belakang ini, sejumlah persnel mengundurkan diri, sehingga Dinas LHP sedikit kewalahan, karena hanya mengandalkan supir untuk mengangkut sampah-sampah dibeberapa lokasi.
Baca Juga: Fraksi Gerindra: Ada Anggaran Siluman di APBD Perubahan 2022“Karena begini, ada banyak kanek, itu mereka mundur dan tidak lagi bekerja, sementara saat ini, volume sampah, terutama di lokasi Tanjakan 2000 itu, sudah sangat luar biasa banyak, akhirnya sekarang waktu mereka mau angkat sampah, tinggal supir sendiri, maka itu tidak mungkin dilakukan sendiri,” jelas walikota.
Menurut walikota, ia juga bingung dengan meningkatnya volume sampah pada lokasi tersebut, mengingat sebelumnya, sampah pada lokasi tersebut, tidak terlalu banyak, seperti yang terlihat saat ini.
“Saya juga bingung, awalnya kan sampah disitu tidak sebanyak itu, tapi mungkin karena kita tutup di air besar, sehingga mereka beralih ke situ. Tapi kan semua wilayah di kota ini, sudah punya TPS, kenapa bisa di TPS Tanjakan 2000 itu, sampai membludak seperti orang datang dengan truk- truk membuang sampah disitu,” ujar walikota heran.
Walikota juga telah bertemu dengan kelompok masyarakat setempat, dan meminta mereka untuk mengawasi, agar diketahui siapa saja yang sebenarnya sering membuang sampah pada lokasi itu, yang mengakibatkan, membludaknya sampah pada lokasi tersebut, sebab jika hanya sampah masyarakat, tidak mungkin sebanyak itu.
“Paling tidak masyarakat awasi, jangan sampai ada truk-truk yang datang buang sampah disitu, karena kalau sampah masyrakat saja, tidak mungkin sebanyak itu, apalagi ada sampah bangunan juga disitu. Kalau memang kedapatan, maka saya hentikan itu pembangunan, karena itu mestinya jadi tugas dia buang sampah ke TPA, bukan dia buang ke TPS -TPS yang ada disekitar lingkungan masyarakat,” tegas walikota. (S-25)
Tinggalkan Balasan