Ingin Batabual Jadi Perhatian, Ketua Nasdem Buru Bakal Temui Gubernur

NAMLEA, Siwalimanews – Ketua Nasdem Kabupaten Buru Muhamad Daniel Rigan mengaku, saat ini Kecamatan Batabual, sudah harus menjadi prioritas dan perhatian serius dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat.
Untuk mewujdukan itu, maka dalam waktu dekat pihaknya akan bersilaturahmi dengan Gubernur Maluku Hendrik Lewerisa, untuk menyampaikan persoalan serius, terkait pembangunan jalan dan jembatan yang saat ini dihadapi oleh masyarakat Batabual.
Ia emngaku, Nasdem yang memiliki 4 kursi di DPRD Buru tergabung satu fraksi dengan Partai Gerindra dan Demokrat, akan memperjuangankan Kecamatan Batabual sampai ke tingkat pusat.
“Kami memiliki 4 kursi di DPRD Buru ditambah 2 kursi Demokrat dan 1 kursi Gerindra, kita sudah sepakat untuk surati gubernur terkait status jalan Batabual untuk ditingkatkan menjadi jalan nasional,” ucap Rigen kepada Siwalimanews di Namlea, Senin (24/2)
Pembangunan jalan dan jembatan di Kecamatan Batabual kata Rigen, harus menjadi prioritas, karena sudah terlalu lama menanti janji-janji manis, baik oleh calon anggota DPR, bupati dan gubernur. Untuk itu, dalam kapasitasnya sebagai ketua partai, dirinya akan serius memperjuangkan apa yang menjadi harapan masyarakat Batabual.
Baca Juga: Mega Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat di MagelangWalaupun demikian, dirinya menyadari untuk mengusulkan jalan itu butuh waktu, sehingga sambil menunggu proses, dengan APBD yang ada Fraksi Nasdem harus mengupayakan untuk bisa menganggarkan tiga titik dermaga ferry supaya armad penyeberangan yang ada di Namlea tidak hanya melayani rute Namlea-Masarete, tetapi juga ke Batu Jungku, Waimorat dan Ilath.
“Dengan beroperasinya armada ferry ke tiga titik tersebut, sudah dapat membantu transportasi laut sambil menunggu proses pembangunan jalan, kalau akses laut sudah dibuka, maka biaya angkut hasil hutan, pertanian, perkebunan dan lain-lain yang akan dibawa ke Namlea untuk dijual sudah jadi sangat murah, sehingga dapat menambah nilai ekonomi masyarakat Batabual. Biaya yang tadinya dengan menggunakan speed boat Rp100 ribu bisa menjadi Rp20 ribu, jika gunakan kapal ferry,” ucap Rigen.
Selain itu kata Rigen, sektor perikanan juga bisa terbuka, dimana ikan-ikan dari Batabual dapat dibawa ke Namlea untuk dijual.
Ia menegaskan, tidak ada satupun daerah pun di dunia yang bisa maju, jika daerah tersebut masih terisolir meskipun banyak sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Olehnya itu keterisolasian di Kecamatan Batabual, harus kita buka,” tandas Rigen.(S-15)
Tinggalkan Balasan