AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Provinsi Maluku memastikan capaian inflasi semester pertama tahun 2021 sangat terkendali yakni 1, 22 persen atau lebih rendah dari capain inflasi nasional 1,33 persen (yoy).

Padahal perekono­mian dua tahun terakhir berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena dilanda pandemi Covid-19 seluruh wila­-yah termasuk Maluku.

“Membangun perekonomian di tengah pandemi tidak mudah namun upaya untuk menekan tingginya inflasi berhasil karena pada bulan Juli inflasi Maluku 1,31 persen (yoy) atau lebih rendah inflasi nasional 1,52 persen (yoy),” kata Sekretaris TPID Maluku Justini Pawa dalam rilis yang diterima Siwalima, Senin (30/8).

Untuk itu kebijakan pengendalian inflasi tidak fokus pada harga tetapi paling penting menjaga daya beli masyarakat.

“Kami sudah menerapkan beberapa kebijakan dengan melakukan koodinasi dan kerja sama dengan pemerintah kabupaten kota, perusahaan pelayaran, distributor untuk memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi,” jelas Pawa.

Selain itu katanya, kerja sama dengan Bank Indonesia untuk memfasilitasi UMKM untuk memasarkan produk di beberapa gerai online seperti ‘pigi pasar, tokopedia, shop­-pee’ serta penyediaan media digital online simponi rindu sebagai wadah bagi IKM dan UMKM.

Kemudian lanjutnya ada fasilitas bimtek bagi UMKM dalam rangka peningkatan SDM agar dapat meningkatkan kualitas produknya serta ada fasilitas pembiayaan dana bergulir dan menggelar pasar murah secara mobile.

“Banyak stategi dan kebijakan yang dilakukan dalam upaya mendorong dan meningkatkan daya beli masyarakat karena dengan kondisi saat ini belum bisa diprediksi kapan covid akan berakhir, olehnya koordinasi dan kerja sama dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi,” tandasnya. (S-39)