AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupesay mengaku, sebanyak 31.567 ribu anak di Kota Ambon atau 35,1 Persen telah menerima imunisasi rubella selama Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

“Untuk imunisasi rubella di Ambon masih 35 persen. Sementara pemerintah targetnya 85 persen atau 89.949 anak. Targetnya rendah, sebenarnya petugas kami selalu siap turun, tapi anak-anak yang mau diimunisasi tidak ada,” ungkap Wendy kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (10/8).

Belum tercapainya target tersebut, maka pihaknya meminta peran sekolah dan juga keluarga dalam hal ini para orang tua, agar mendukung dan mendorong program pemerintah ini.

“Artinya murid itu kan ada di sekolah, tupoksi masing-masing ada. Dinkes Tupoksinya melakukan vaksinasi, dan kami siap, tapi orangnya tidak ada, bagaimana bisa jalan,” cetusnya

Sementara itu kata Wendy, untuk stok vaksin Covid-19 jenis Astrazeneca, Moderna, dan Pfizer saat ini tidak tersedia alia kosong, sementara stok vaksin yang masih ada yakni, jenis sinovac.

Baca Juga: Pemprov Belum Usul Penjabat Bupati Malteng ke Mendagri

Wendy juga tidak mengetahui pasti penyebab kekosongan vaksin jenis tersebut, sebab permintaan vaksin lewat Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

“Sejak Sabtu kemarin sampai saat ini vaksin jenis ini kosong, baik di Kota Ambon maupun provinsi. Yang ada hanya sinovac. Jadi kita layani untuk sinovac saja di halaman Kantor Dinkes. Kekosongan karena apa, kita tidak tahu, yang tahu provinsi, karena kita minta dari provinsi,” jelasnya.

Wendy mengaku, telah berkooordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku terkait kapan ketersediaan stok vaksin-vaksin jenis ini, dan pihak provinsi mengaku, stoknya baru akan tiba di Maluku, Kamis (11/8).

“Sesuai hasil koordinasi itu, kalau bukan hari ini, besok baru vaksin-vaksin itu tiba,” tutur Wendy.(S-25)