AMBON, Siwalimanews –  Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Edwin Huwae menilai masyarakat di Maluku mengabaikan protokol kesehatan (Prokes), akibatnya jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Maluku makin meningkat.

“Sudah tidak ada lagi Prokes yang ditaati, pemerintah daerah mensosialisasikan 3M untuk tetap dilakukan tapi masyarakat tak patuh,” ungkap Huwae, dalam rapat Komisi IV DPRD Provinsi Maluku bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Maiykal Pontoh, Direktur RS Siloam Ambon, Direktur RSUD dr Haulussy, di Ruang Komisi IV DPRD Maluku, Senin (25/1).

Ia mengaku, kondisi perkembangan covid sangat mencemaskan, dengan perpindahan penduduk, dengan terbukanya jalur transportasi baik melalui udara dan laut tentu bisa saja kemudian membuat perpindahan virus.

Politisi PDI Perjuangan ini mempertanyakan fungsi gugus tugas, apakah tidak lagi memperketat prokes di level masyarakat ataukah kurangnyakoordinasi kabupaten/kota se-Maluku.

“Sebagai orang yang memahami tentang Covid-19, kami juga kuatir sampai sejauh mana protokol kesehatan diberlakukan di kota ini dan seluruh 11 kabupaten/kota di Maluku,” katanya.

Baca Juga: Dua Bulan Gaji Belum Dibayar, DPRD Panggil Kasat Pol PP SBT

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meiykal Pontoh mengaku, pemerintahan sudah begitu  gencarnya melakukan sosialisasi bahkan sudah membentuk satgas tingkat di desa RT/RW.

“Hanya memang masyarakatnya kurang begitu percaya dengan adanya covid-19 sehingga ketaatan terhadap protokol kesehatan diabaikan karena anggapan mereka Covid-19 ini tidak ada,” jelas Pontoh, kepada wartawan, Senin (25/1).

Dikatakan, banyak asumsi yang beredar terkait Covid-19. “Untuk apa harus juga lakukan Prokes, Covid-19 itu tidak ada maka kembali lagi untuk menyadarkan masyarakat bahwa memang Covid -19 benar-benar terjadi dan itu bukan proyek,” katanya. (S-51)