NAMLEA, Siwalimanews –  Hasil panen padi di Kabupaten Buru yang sebelumnya hanya mencapai 4,1 ton gabah kering panen di tahun 2020, kini naik menjadi 10,8 ton/ hektarnya di tahun 2021.

Terjadinya kenaikan hasil panen ini tidak terlepas dari peranan Bank indonesia yang ikut membina petani di Buru, dengan menerapkan sistim domplet pemupukan berimbang.

“Produksi petani di dataran Waeapo meningkat tajam, setelah pihaknya menerapkan demplot pemupukan berimbang yang telah dilaksanakan dengan baik sampai dengan hari ini, dan siap di panen,” ucap Kepala Tim Pengembangan Ekonomi dan UMKM BI Maluku, Purwanto Worabay, saat melakukan panen padi di Desa Savanajaya, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Senin (12/4).

Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap ekonomi rakyat Indonesia, termasuk upaya peningkatan produksi pertanian, terutama komoditi padi / beras.

Kabupaten Buru terkenal dengan luas lahan sawah yang terbesar di Maluku, serta pemasok beras yang cukup banyak bagi provinsi ini dan sekitanya.

Baca Juga: Latbual Minta Pemkab Buru Perjelas Status Gunung Botak

“Dengan latar belakang tersebut, maka BI ikut lakukan pem binaan terhadap para petani Buru sampai dengan saat ini yang disebut klaster padi Buru yang terdiri dari 4 gabungan kelompok tani,” ujarnya.

BI sendiri kata dia membina kurang lebih 1.227 petani, dengan luas potensi sawah 2061,5 hektar, luas lahan produksi 1.763 hektar.

Dalam menyukseskan program demplot pemupukan berimbang ini, BI turut  bekerja sama dengan dua peneliti dari BPTP Maluku yang juga dengan peran aktif dari penyuluh sejak 13-14 Oktober 2021.

“Tahapan pelaksanaan dimulai di Savanajaya bersama para petani pelaksana demplot yang diawali dengan pelatihan. Kemudian survey dan pengambilan sampel tanah pada 4 blok lokasi sebagai calon lokasi demplot, sekaligus dilakukan uji oleh dua ahli dari BPTP,” ujarnya.

Setelah itu kata dia, dilakukan diskusi hasil uji cepat dan menetapkan rekomendasi demplot dengan menggunakan sarana produksi yang difasilitasi BI. Variatas padi yang digunakan, adalah Mekongga, Inpari 2 dan Trisakti.

BI juga memvasilitasi pupuk 5 jenis, yang terbanyak adalah pupuk oraganik/Petro Organik), pestisida 8 Jenis serta alat bantu lapangan.

Pada kesempatan itu,  Sekretaris Dinas Pertanian Buru Sahrul Wahyu Thio pada kesempatan itu, atas nama pemda menyampaikan terima kasih kepada pihak BI yang sudah ikut membantu petani di Buru.

“Saya berharap, bantuan ini tidak terputus ditengah jalan, namun akan terus berlanjut hingga mampu menjangkau seluruh petani sawah di dataran Waeapo,” harapnya. (S-31)