AMBON, Siwalimanews – Harga cabe rawit di pasar Mardika dan Batu Merah melambung tinggi tembus harga Rp 125 ribu per kilogram.

Sebelumnya pada bulan Desember 2020 sampai Januari 2021 harga komo­diti ini juga tembus harga Rp 100 per kg, namun sejak Februari harganya kem­bali turun diangka Rp 60 ribu per kg.

Namun selama dua pe­kan ini harga cabe rawit kembali meroket dengan harga Rp 125 ribu per kilogram.

La Ode salah satu peda­gang di Pasar Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon kepada Siwalima, Kamis (18/3) menegaskan, naiknya harga cabai rawit ini disebabkan petani gagal panen karena faktor cuaca yang masih belum membaik.

“Info yang kita dapat dari petani lokal maupun distributor itu, banyak daerah penghasil yang petaninya gagal panen akibat faktor cuaca,” ujar La Ode.

Baca Juga: OJK: Aset Perbankan di Maluku Tumbuh Rp 23,93 Triliun

Hasna pedagang lainnya juga mengaku, sebelumnya cabai rawit hanya berkisar Rp 60 ribu per kg, namun kini harganya naik, Rp 100-125 ribu per kg, sebab harganya juga dijual pe­tani alami kenaikan.

“Iya betul sekali, cabai rawit sedang mahal, dan ini naik sejak beberapa hari kemarin. Kami beli dari petani itu Rp 80 ribu, ada juga yang jual Rp 70 ribu tergantung dari kualitas cabainya,” ucap Hasna.

Para pedagang ini mengaku, sudah sepekan ini mereka hanya menda­patkan pasokan cabe dari Makas­sar, sementara stok lokal kosong.

Akibatnya, stok cabai sedikit sementara permintaan di pasaran tinggi, sehingga para pedagang juga terpaksa menaikan harganya.

“Kalau kita stok dari petani lokal yakni dari Pulau Seram, kita hanya tunggu pasokan dari Makassar. Kemarin itu pasokan dari Makassar masuk, tapi tidak terlalu banyak,” ucap Risna pedagang cabei lainnya di Pasar Batu Merah.

Ia berharap, harga cabai bisa tu­run dan pasokan kembali stabil se­perti sediakala. Alasan pasti terjadi kenaikan tersebut, sampai dengan saat ini belum diketahui. Namun, hal tersebut dibenarkan oleh beberapa pedagang di pasar mardika.

Khalifah misalnya. Salah satu pe­dagang komoditi pasar yang ber­jualan di pasar Mardika Ambon me­ngungkapkan, harga cabai rawit saat ini sangat mahal. Jika dibandingkan dengan harga sebelumnya, harga dalam minggu ini cukup naik drastis.

“Sekarang ini harganya Rp 100.000 per kilo, kalau kamuka itu seng sampe. Ini karena Katong ambil juga dengan harga Rp 85.000 jadi seng mungkin Katong jual deng harga begitu to,” ungkapnya kepada Siwalima dengan dialeg Ambon, Rabu (17/3).

Mengenai alasan kenaikan harga komoditi yang paling diminati warga Kota Ambon ini, tidak jelas pasti. Namun, untuk proses pengiriman dari tempat ia memesan di Gemba, Kabupaten SBB.

Sementara itu,  Ajeng yang juga merupakan pedagang komoditi pa­saran yang berjualan di di Mardika mengungkapkan, harga cabe yang dijualnya saat ini meski turun Rp 15.000 dari sebelumnya namun masih juga mahal.

“Masih mahal, memang sebelum­nya katong jual Rp 100.000 juga. Tapi sekarang ini Katong su jual per kilo itu Rp 85.000,” tandasnya.

Ketika disinggung mengenai ala­san melonjaknya harga cabai rawit yang dijualnya, diakuinya alasan pasti tak diketahui. Namun, peng­ambilan cabai perhari tetap lancar.

“Katong ambil dari Masohi setiap hari. Tapi kalau soal harga naik ini beta jua kurang tau,” pungkas Ajeng.

Sementara itu, Khalifah, salah satu pedagang komoditi pasar yang ber­jualan di pasar mardika Ambon meng­ungkapkan, harga cabai rawit sata ini sangat mahal. Jika diban­dingkan de­ngan harga sebelumnya, harga dalam minggu ini cukup naik drastis.

“Iyo, sekarang ini harganya Rp 100.000 per kilo, kalau kamuka itu seng sampe. Ini karena Katong ambil juga dengan harga Rp 85.000 jadi seng mungkin Katong jual deng harga begitu to,” ungkapnya kepada Siwalima dengan dialeg Ambon ken­tal, pada sela-sela waktu berjua­lannya, di pasar Mardika Ambon, Rabu (17/3).

Diakatakan, kenaikan harga komoditi yang paling diminati warga Kota Ambon ini, tidak jelas pasti. Namun, untuk proses pengiriman dari tempat ia memesan yakni Gemba salah satu desa yang berada di Kabupaten Seram Bahagian Barat (SBB), Provinsi Maluku, lancar saja.

Sementara itu,  Ajeng yang juga merupakan pedagang komoditi pasaran yang berjualan di di Mardika mengungkapkan, harga cabai yang dijualnya saat ini meski turun Rp 15.000 dari sebelumnya namun masih juga mahal.

“Masih mahal, memang sebelum­nya Katong jual Rp 100.000 juga. Tapi, sekarang ini Katong su jual per kilo itu Rp 85.000,” tandasnya.

Ketika disinggung mengenai ala­san melonjaknya harga cabai rawit yang dijualnya, diakuinya alasan pasti tak diketahui. Namun, peng­ambilan cabai perhari tetap lancar. “Katong ambil dari Masohi setiap hari. Tapi kalo soal harga naik ini beta jua kurang tau,” pungkas Ajeng. (S-51/S-52)