AMBON, Siwalimanews – Sejumlah pedagang cabai di pasar tradisional Mardika, Kota Ambon mengeluh harga cabai merosot tajam dari Rp 80 ribu per kilogram, turun drastis Rp 20 ribu per kilogram.

Penurunan harga cabai ini terjadi disebabkan, stok yang melimpah dari berbagai wilayah di Maluku baik di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Maluku Tengah (Malteng)

“Kami rugi, cabai terlalu banyak membuat harga jual menurun. Biasanya sekilo dijual Rp 80 ribu/kg, namun sekarang dengan pasokan cabai  yang banyak, pedagang terpaksa harus menjual dengan harga murah i Rp 20 ribu/kg,” jelas Tahir, salah satu pedagang yang berjualan pada pasar Mardika, ketika di wawancarai Siwalima, Senin (24/2) disela-sela kesibukannya berjualan di Pasar Mardika.

Ia mengakui, pasokan cabai dari berbagai daerah sangat melimpah, sehingga pedagang juga menjual dengan harga rendah.

“Bulan kemarin katong ambil dari Bula dengan harga 80 ribu-100 ribu per kilo. Tapi sakarang katong hanya ambil dari Bula dengan harga 20 per kilo dan di jual 1 cupa hanya Rp 3 ribu, bahkan 1 cupa dijual dengan harga Rp 1000,” ujar Tahir.

Tahir menjelaskan, murahnya harga cabai di pasar di karenakan panen di sentra produksi di Pulau Seram, Masohi dan SBT melimpah.

“Panen banyak, kalo seng habis dijual katong rugi karena cili busuk,” keluhnya.

Ari, salah satu pedagang cili lainnya juga mengeluhkan hal yang sama, karena harga jual di pasar sangat menurun.

Ia mengungkapkan, cabai dibeli dari petani seharga Rp.7-8/kg sementara harga jual di pasar hanya Rp10 ribu/kg.

“Biar harga cili murah dan katong rugi, ya mau biking bagaimana katong harus tarima, namanya bajual tetap saja ada untung deng rugi,” ujar Ari kepada Siwalima di Pasar Mardika.

Sementara Vanny, pedagang cili yang har-hari aktivitasnya di pasar Mardika juga mengaku hal yang sama.

Menurutnya, turunnya harga cili panen yang banyak sehingga stok cili sangat melimpah, bahkan sampai cili ada yang membusuk karena terlalu banyak.

“Panen kali banyak, cili stok melimpah sampai banyak yang busuk karena tidak terhabis jual,” ujarnya.

Harga Sayur Normal

Sementara  harga sayur-mayur seperti kangkung, sawi, bayam di pasar Mardika masih normal. Sedangkan wortel  dan kentang tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

“Harga kangkung di pasar di jual dengan harga 1 ikat Rp 5000 ukuran besar. Kita ambil dari petani dengan harga 1 ikat 5000, tetapi dalam satu ikat sayur yang diambil bisa dibagi menjadi 2 sampai 3 ikat,” ujar Ratna.

Menurutnya, harga kangkung diterima dari orang pertama dan orang kedua berbeda. Harga dari orang pertama Rp.3000 sedangkan dari orang kedua 5000.

“Biar untung sadiki yang penting modal bisa baputar,” ujarnya..

Sedangkan harga bawang merah masih tinggi Rp 50 ribu/kg dan bawang putih Rp 60 ribu/kg

“Beta biasanya beli bawang putih dengan harga satu kilo 40 ribu deng bawang merah 35 ribu, sakarang harga su nai jadi 50 sampe 60 ribu, apalai su mau dekat orang sidi, seng tahu nanti akang bagaimana lai” tandas Mia. (Mg-5)