AMBON, Siwalimanews – Guna mengantisipasi isu hoax yang dapat mengakibatkan Masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara ikut terprovokasi, akibat bentrok yang terjadi antar dua kelompok pemuda di Kota Tual, maka Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun mengeluarkan himbauan bagi seluruh unsur pimpinan di daerah itu untuk tetap menjaga kambtibmas dan isu lain yang belum tentu benar adanya.

“Kami sudah keluarkan surat edaran berisikan himbauan bernomor: 330/314/SETDA. Surat tersebut Ditujukan kepada para camat se-Kabupaten Malra, para kepala Ohoi (desa) dan perangkat Ohoi se-Kabupaten Malra, ASN di Lingkup Pemkab Malra dan Seluruh masyarakat agar jangan mudah terprovokasi,” ungkap Hanubun lewat telepon selulernya, Rabu (1/2).

Menurut Hanubun, himbauan itu dilayangkan pihaknya guna menyikapi berbagai persoalan yang dihadapi, dalam kaitannya dengan konflik sosial yang terjadi akhir-akhir ini dan telah mencederai rasa persaudaraan Ain Ni Ain, Foeng Fo Kut Fau Fo Banglu Vatu serta telah mengganggu kenyamanan masyarakat, maka Pemkab Malra mengeluarkan himbauan ini.

Dalam himbauan yang berisikan 7 poin penting tersebut yakni, pertama mari kita jaga stabilitas keamanan di lingkungan masing-masing, kedua, tidak menyebarkan berita-berita yang sifatnya memprovokasi keadaan, baik yang ada, secara langsung maupun melalui kanal-kanal media sosial, ketiga, tidak memposting video, foto atau membuat pernyataan-pernyataan yang bersifat tendensius yang berdampak pada semakin memperkeruh situasi keamanan yang ada.

Keempat, tidak terprovokasi terhadap isu-isu atau berita-berita yang belum diyakini kebenarannya. Lima, Seluruh Camat dan Kepala-kepala Ohoi DI lingkup Pemkab Malra tetap berada di kecamatan dan Ohoi masing-masing, dan segera mengambil langkah-langkap pencegahan serta menjaga situasi kondusif pada kecamatan dan Ohoi masing-masing.

Baca Juga: Bentrok Dua Kelompok di Tual, 13 Luka, Sejumlah Rumah di Bakar

Keenam, para camat dan kepala Ohoi serta perangkat Ohoi yang sementara berada di luar wilayah kecamatan dan Ohoi masing-masing, agar segera kembali ke kecamatan dan Ohoi masing-masing. Ketujuh, kepada seluruh masyarakat, agar menyerahkan sepenuhnya penanganan atas persoalan konflik yang terjadi kepada aparat keamanan dan penegak hukum.

“Kenapa saya buat himbauan tersebut, sebab Kota Tual dan Malra satu daerah. Dimana, apa yang di rasakan Kota Tual sudah pasti dirasakan juga oleh masyarakat Malra, sehingga himbauan ini kami keluarkan untuk semua unsur dapat menahan emosi dan ego demi tercapainya ketertiban di Malra dan juga Kota Tual kedepan,” ungkap Hanubun.(S-26)