PIRU, Siwalimanews – Gubernur Maluku Murad Ismail meletakkan batu pertama Pembagunan Mesjid Agung Nurul Yasin di di Waimeteng Pantai, Kota Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Jumat, (9/4).

Prosesi peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Nurul Yasin diawali dengan dikomdankan ajan dan dilanjutkan peletakan batu pertama oleh gubernur, disusul Bupati SBB Moh Yasin Payapo, Kakanwil  Agama Provinsi Maluku Jamaludin Bugis, Ketua DPRD SBB Abdul Rasyid Lisaholith, Sektretaris Daerah Mansur Tuhareah.

Selain letakan batu pertama pembangunan Masjin Agung Nurul Yasin, guberunr juga didampingi bupati untuk memberikan bantuan uang ratusan jutah rupiah untuk untuk masing-masing pembangunan 9 rumah ibadah di SBB.

Gubernur Maluku dalam sambutan mengatakan dirinya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Nurul Yasin. Sebab menurut catatan sejarah, pemba­ngunan Masjid merupakan titik awal pembangunan peradaban umat Islam.

“Untuk itu saya sangat apresiasi pemerintah daerah dan dalam membangun Masjid Agung Nurul Yasin ini,” kata gubernur.

Baca Juga: Warga AMGPM Dukung Pembangunan Masjid Agung Nurul Yasin

Menurutnya, Ada beberapa hal penting yang mesti diperhatikan sala satunya yakni, masjid di samping sebagai pusat peradaban, masjid juga sebagai tempat suci bagi umat Islam.

Masjid ini juga berpungsi sebagai wadah untuk membina jamaahnya dalam menghadapi persoalan hidup, sekaligus berfungsi sebagai tempat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan keumatan.

Sebab dalam mewujudkan pembangunan masjid, kata gubernur,  tentunya tidak hanya berlandaskan pada segi kenyamanan dan keberadaan bangunannya secara fisik semata, namun lebih daripada itu. Maka dengan itu harus juga disertai dengan meningkatnya kualitas pengamanan dan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam agama Islam itu sendiri.

Gubernur juga meminta, kepada panitia pembangunan Masjid Agung Nurul Yasin harus berusaha maksimal untuk mendapatkan anggaran pembangunan Masjid tersebut sehingga pembangunan masjid dapat selesai dan bisa dipergunakan oleh masyarakat Muslim di Kota Piru dan sebagainya.

“Saya minta kepada panitia untuk bekerja keras dalam mengupayakan anggaran pembangunan masjid ini. Tentunya dengan cara yang sah dan tidak mengikat dari pihak manapun,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu juga gubernur mengajak, semua pihak untuk bergotong-royong dalam menyelesaikan pembangunan masjid ini, sehingga diharapkan nantinya akan dijadikan sebagai pusat pembangunan peradaban umat dan masyarakat di daerah ini dalam rangka mewujudkan pembangunan Provinsi Maluku yang terkelola secara jujur dan bersih.

Lanjutnya, dengan memasuki bulan suci Ramadan yang tinggal dihitung hari saja ini, untuk itu ia mengajak umat Muslim yang hadir dalam prosesi peletakan batu pertama Masjid Agung Nurul Yasin ini agar menjadikan bulan suci Ramadan sebagai bulan membangun solidaritas dan kebersamaan sesama orang bersaudara.

“Dengan membangunan kebersamaan antar umat beragama ini, sehingga dapat terciptanya suatu kehidupan yang penuh dengan cinta kasih perdamaian dan saling kasih mengasihi baik interen umat beragama, maupun antar umat beragama dengan pemerintah, lebih khususnya antara negeri-negeri di Bumi Saka Mese Nusa,” ucapnya. Dikesempatan yang sama gubernur juga menyerahkan bantuan dana bagi pembangunan Masjid dan Gereja di Kab. SBB masing masing diperuntukan bagi penitia pembangunan Gereja Katolik Stasi Fransiskus Taniwel sebesar Rp. 100 juta,  Panitia pembagunan Pagar Gereja Jemaat GPM Hutumuli Rp. 100 juta dan bantuan bagi panitia pembangan Masjid Tomalehu Rp. 200 juta. (S-48)