AMBON, Siwalimanews –   Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,6 skala richter yang terjadi pada Kamis (16/12) pukul 11.26.08 WIB atau 13.26.08 WIT di Laut Banda tak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo menjelaskan, berdasarkan hasil analisis BMKG, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo  M5,6.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,11° LS ; 128,71° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 154 km arah Timur Laut Maluku Barat Daya, Maluku pada kedalaman 12 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal, akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki kombinasi pergerakan mendatar-turun (normal-oblique),” jelas Bambang seperti yang dikutip dari www.bmkg.go.id.

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Damer IV-V MMI dimana getaran dirasakan hampir semua penduduk dan membuat banyak orang terbangun, Tepa II-III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah, atau terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Baca Juga: Kimia Farma akan Gelar Vaksinasi Gratis di Maluku

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Namun hasil pemodelan menunjukkan, bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tandas Bambang.

Hingga pukul 12.10 WIB atau 14.10 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Untuk itu BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah dan  pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG. (S-45)