AMBON, Siwalimanews – Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Abdullah Asis Sangkala melaksanakan reses masa sidang ke-3 dalam kunjungannya ke SMA Negeri 6 Leihitu, Senin (14/9).

Kunjungan Sangkala disambut Kepala SMA Negeri  6 Leihitu Ismail Makatita, Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Sirhan Pelu, kepala sekolah Leihitu-Leihitu Barat, serta guru-guru SMA Negeri 6 Leihitu.

Dalam sambutannya, Sangkala menyampaikan mutu pendidikan mau maju mesti didukung oleh sarana dan prasarana yang baik, juga SDM yang memadai.

“Sarana prasarana sekolah yang masih kurang diusahakan untuk memenuhi kekurangan tersebut. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) kita masih kurang.  Sebisa mungkin kita harus jadi pemain bukan menjadi penonton. Lapangan kerja dimasa mendatang sangat menjanjikan dengan adanya blok masela, lumbung ikan, begitu pun pariwisata, pertambangan, pertanian. Olehnya itu, kita harus menyiapkan generasi-generasi unggul,” ujarnya.

Dirinya juga menjelaskan, pemenuhan 3000 quota untuk guru honorer, dan PNS akan dilakukan secara bertahap. Mengingat masih kurangnya tenaga guru di sekolah-sekolah, apalagi sekolah lintas                  pulau dengan berbagai problematika gaji dan pengabdian guru.

Baca Juga: Kelurahan Batu Meja akan Akomodir 52 KPM Yang Belum Terdaftar

Sementara itu aspirasi yang diserap diantaranya adalah persoalan sertifikasi tanah sekolah, sarana prasarana sekolah misalnya air, listrik, WC, musolah, ruang belajar rusak berat, pengadaan ruangan praktek dan lab komputer sampai pada sistem pembelajaran dimasa pandemi.

Sirhan Pelu selaku Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku mengatakan, bantuan yang akan diberikan kepada sekolah tergantung dari data depodik, yang dimasukkan dan akreditasi sekolah, sistem pembelajaran daring dan luring pun harus ada kreatifitas agar tidak merugikan siswa dan orang tua.

Kepala SMA Negeri 6 Leihitu, Ismail Makatita mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini sangat baik guna memperhatikan SMAN 6 Leihitu  dan sekolah-sekolah yang lain.

“Semoga apa yang kami sampaikan  dapat diakomidir dengan baik,” harap Makatita. (Cr-2)