SALAH satu agenda Presiden Joko Widodo atau yang akrab disa­pa Jokowi ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Provinsi Maluku, Kamis (1/9), adalah mengunjungi lokasi pagelaran Musabaqah Tila­watil Qur’an (MTQ) Provinsi Ma­luku XXIX.

Ada apa dengan lokasi MTQ ini sehingga presiden jauh-jauh dari Jakarta ke Tanimbar dengan salah satu agendanya mengunjungi ka­wasan pelaksanaan MTQ ?. Mari kita flash back enam bulan yang lalu, Maret 2022.

MTQ Tingkat Provinsi Maluku XXIX yang dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan event MTQ terunik dan satu-satunya yang pertama di Indonesia. Hal ini dikarenakan pelak­sanaan MTQ tersebut diselengga­rakan oleh Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang mayoritas pendu­duknya 96 persen beragama Kristen dan 4 persen beragam Islam bahkan hampir sebagian panitia penye­lenggaranya berasal dari tokoh-tokoh agama Kristen, unik bukan ?.

Sejak lahirnya KKT tahun 1999 sudah dipimpin oleh tiga pemimpin, Petrus Fatlolon dan Agustinus Utuwaly adalah bupati dan wakil bupati ketiga memimpin Kabupaten Kepulauan Tanimbar periode 2027-2022. Pada masa kepemimpinannya Fatlolon berhasil menginiasi dan membiayai STQ I tingkat Kabupaten Kepulauan Tanimbar di Kecamatan Wuar Labobar.

Selain itu Fatlolon berhasil menyelenggarakan MTQ Tingkat Provinsi Maluku XXIX di Kabu­paten Kepulauan Tanimbar yang merupakan satu-satunya event MTQ terunik dan satu-satunya yang pertama di Indonesia  bahkan berhasil menyabet juara umum. Unik bukan ?

Baca Juga: Lapak Miliaran Rupiah Sebentar Lagi Dibongkar

Wakil Uskup Kepulauan Tanimbar dan MBD selaku Ketua Panitia penyelenggara MTQ Tingkat Provinsi Maluku XXIX, Simon Petrus Matruty mengatakan, pelak­sanaan MTQ XXIX di Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki keunikan tersendiri karena dilaksa­nakan di wilayah yang memiliki penduduk muslim hanya 4 persen.

“Pelaksanaan MTQ ini hanya didukung penuh oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang berada di Kabupaten Kepu­lauan Tanimbar tanpa melihat dan mempersoalkan perbedaan yang ada. Di titik inilah Kabupaten Kepulauan Tanimbar menunjukan identitasnya bahwa masyarakat di Tanimbar hidup bersaudara, me­nunjung tinggi kebangsaan dengan Bhinike Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu,” ujarnya.

Dikatakan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki jumlah penduduk 127 ribu jiwa terdiri dari keberagam­an agama yakni Kristen protestan 47 persen, Katholik 46 persen, Islam 4 persen, Kristen dedominasi 2,6 persen, Hindu 0,3 persen dan Budha 0,1 persen. Jumlah penduduk Islam sebanyak 4 persen atau berjumlah kurang lebih 5000 jiwa tersebut berdomisili tetap di tiga desa yakini Kilon, Karatat Labobar dan Dusun Namralan serta juga di Kota Larat dan Kota Saumlaki.

“Dengan adanya keberagaman suku dan budaya tetapi kami tetap menjaga harmonisasi hidup di Tanimbar sekalipun banyak kebera­gaman semua dilayani dengan kebijakan publik yang sama untuk semua golongan dan pemerintah daerah,” terangnya.

Kata Matruty, hidup rukun dan damai adalah kehormatan dan level tertinggi bagi orang Tanimbar yang telah dipelihara sejak leluhur karena itu suara adzan dari masjid, suara khotbah pendeta dan khotbah pastor dari toa gereja-gereja, suara toa dari masjid-masjid telah menjadi musik ilahi yang harmoni meng­hiasai hidup bersama di Negeri Lelemuku Bumi Doan Lolat Tanimbar yang dicintai ini.

Gubernur Maluku, Murad ismail mengatakan, pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Maluku XXIX memiliki keunikan tersendiri dan ini baru pertama kali terjadi sepanjang perhelatan MTQ baik nasional maupun tingkat provinsi maluku dimana sebagian besar penduduk kabupaten ini adalah 96 persen kristen dan muslim hanya 4 persen.

Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Maluku, H. Yamin menga­takan, pihaknya juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Bupati Kabupaten Kepu­lauan Tanimbar beserta jajaran pemerintah daerah serta seluruh kehidupan ma­syarakat KKT yang telah menunjukan dan menguatkan budaya Maluku katong samua bersaudara dengan rasa persauda­raan bersedia menjadi tuan rumah pelakanaan MTQ Tingkat Provinsi Maluku XXIX tahun 2022.

Selain menyelenggarakan MTQ terunik dan satu-satunya pertama di Indonesia, kontingen asal Kabu­paten Kepulauan Tanimbar berhasil mengungguli 10 kabupaten/kota di Provinsi Maluku sebagai tuan ru­mah dengan menunjukan kese­riusan dalam meraih juara umum.

Suatu momen dan peristiwa penting yang sangat unik tapi juga membanggakan karena dengan meraih juara umum maka Kabupaten Kepulauan Tanimbar mau menun­jukan kepada dunia bahwa tidak ada yang mustahil di mata Tuhan walaupun umat Muslim di Tanimbar hanya 4 persen namun umat Muslim bisa mengangkat dan meng­harumkan nama Kabupaten Kepu­lauan Tanimbar pada even MTQ Provinsi Maluku XXIX.(S-08)