DOBO, Siwalimanews – Gedung gereja Karmel jemaat GPM Dobo Klasis Pulau-pulau Aru mulai dibangun.

Pembangunan gedung gereja baru ini ditandai peletakan batu penjuru oleh Wakil Ketua I MPH Sinode pendeta Lenny Bakarbessy bersama Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga, minggu (30/1).

Dalam sambutannya, Wakil Ketua I MPH Sinode Pendeta Bakarbessy mengatakan momentun pembangunan merupakan ikatan janji dan iman jemaat GPM Dobo dengan Tuhan.

“Bahwa hari ini, seluruh pelayan dan umat telah bersepakat dengan Tuhan untuk memulai proses pembangunan bait Allah ditempat ini. Sebuah komitmen iman yang butuh rasa tanggung jawab bersama,” kata Bakarbessy.

Menurutnya, pembangunan ini adalah sebuah kebutuhan yang sangat penting dalam rangka tugas-tugas dan tanggung jawab pelayanan umat.

Baca Juga: Gedung Pasar Mardika Habiskan Rp122 Miliar

“Pembangunan gereja sebagai infrastruktur pelayanan penting tetapi yang jauh lebih penting adalah pembangunan manusia,” ungkapnya.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah membantu umat gereja dalam setiap pembangunan rumah ibadah.

Ditempat yang sama, Bupati Gonga mengatakan acara peletakan batu penjuru merupakan suatu kesatuan kerangka pembangunan gereja yang diawali dengan ritual sebagai momentum.

“Ini langkah awal dari seluruh rangkaian pembangunan gedung gereja yang diyakini sebagai sarana peribadahan dan pusat pendidikan teolog umat dalam persekutuan orang percaya yang memuji kemahakuasaan Allah, kata Gonga.

Untuk itu atas nama pemerintah daerah, saya memberikan apresiasi kepada ketua majelis jemaat GPM Dobo dan seluruh penyelenggara pelayanan, yang telah melakukan sebuah perencanaan kudus penuh hikmat dalam rencana strategis jemaat.

Bupati dua periode itu mengharapkan, GPM di Kabupaten Kepulauan Aru juga terus menunjukkan keikutsertaan dalam seluruh pembangunan yang terjadi di daerah ini.

Dengan meningkatkan kualitas pembinaan, pendidikan serta perkembangan wawasan moral, serta iman taqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa menurutnya merupakan cara gereja memberi respons terhadap seluruh masalah keuamatan dan kebangsaan yang terus berdinamika dari waktu ke waktu.

“Peletakan batu penjuru hendaknya dipahami sebagai sebuah janji iman dari seluruh warga jemaat untuk tetap setia dan taat terhadap panggilan pelayanannya kepada Allah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gedung Gereja Karmel, D Pohwain menambahkan estimasi anggaran untuk pembangunan gereja sebesar Rp2,8 miliar sedangkan anggaran yang tersedia pada panitia berjumlah Rp207.024.000. (S-25)