AMBON, Siwalimanews – Keluarga Besar Forum Silahturahmi Alumni SMA Negeri 1 Ambon menggelar Halal bi Halal, sekaligus memperingati Hari Pattimura, yang dipusatkan di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (18/5).

Ketua Formastu Letjen TNI (Purn) Jeffry Apoly Rahawarin dalam sambutannya mengatakan, Halal bi Halal merupakan forum silahturahmi, bagaimana mensyukuri hari kemenangan dengan berkumpul dan bermaaf-maafan setelah sebulan penuh berpuasa menahan haus dan dahaga serta menjaga tingkah laku untuk selalu berbuat baik dan benar.

“Halal bi Halal sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia sejak dahulu kala dan merupakan akar budaya bangsa kita yang tidak ada di negara lain. Bila kita lihat dari sejarah, bahwa Halal bi Halal ini direaktualisasi kembali oleh Bung Karno dan KH Wahab Hasbulloh pada tahun 1948 dalam rangka menyatuhkan kembali semangat persatuan dan silahturahmi kondisi bangsa pada saat itu paskah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa saat yang bersamaan kita juga memperingati hari Pahlawan Pattimura, bagaimana kita diingatkan kembali tentang semangat pattimura untuk berada direlung hati alumni SMA Negeri 1 Ambon,” ujar Rahawarin.

Tema Halal bi Halal tahun ini kata Rahawarin yakni, dengan momentum silahturahmi HBH, katong saling baku tongka dan baku sayang untuk tetap menjaga api Pattimura terus menyala di sanubari alumni SMA Negeri 1 Ambon, Lawamena Haulala.

Tema ini sangat erat dengan nilai-nilai kebersamaan dan bagaimana semua orang diajak untuk berfikir bagaimana menjaga semangat pattimura dalam sanubari. Namun kedepan Forsmatu harus melangkah lebih fokus lagi, khususnya bila melihat kondisi kekinian di Maluku, dimana saat dirinya menjabat sebagai Pangdam.

Baca Juga: Pemprov Didesak Percepat Usul Kuota BBM

“Saat saya menjabat sebagai Pangdam Pattimura, saya melihat keberadaan dan kontribusi alumni SMA Negeri 1 Ambon rasanya sudah sedikit tergerus dan meredup ini terlihat dari banyaknya pimpinan OPD, tokoh parpol dan ormas disana sudah tidak didominasi lagi oleh alumni SMAN 1 Ambon. Ini bisa jadi karena kita mungkin terlalu ekslusif atau mungkin sudah tidak bisa bersaing lagi dengan alumni SMA lain di Maluku,” tuturnya.

Untuk itu, Rahawarin minta kedepannya Forsmatu mungkin membuat terobosan baru untuk membuat sesuatu yang lebih bermanfaat kepada adik-adik lulusan SMAN 1. Setali tiga uang dengan kondisi di Maluku yang saat ini rasanya dalam kondisi tidak baik-baik saja, walaupun dirinya sangat yakin, bahwa pimpinan daerah saat ini pada semua strata telah berupaya dengan maksimal untuk membangun Maluku dalam rangka kesejahteraan masyarakat.

Namun karena kondisi yang begitu terpuruk sehingga semua perlu berlari untuk memperbaiki keterpurukan ini misalnya, IPM berada pada posisi 26 dari 34 provinsi yang diakibatkan oleh rendahnya produktifitas dan produksi, rendahnya perolehan pendapatan dan tingginya jumlah penduduk miskin.

Kemudian, tingkat kemiskinan di Maluku berada di urutan nomor 4 (bisa jadi nomor 2 nanti), selanjutnya tingkat pengganguran terbuka masih ada pada angka 6,8 persen jauh ditas nasional sebesar 5,86 persen sehingga Maluku menduduki posisi 5 besar tertinggi di Indonesia

Pendapatan melalui APBD yang terus menurun dari tahun 2020 sebesar Rp3,37 triliun menjadi Rp2,87 triliun pada tahun 2022, ini salah satunya sangat bergantung pada transfer pusat, Belum lagi prevalensi stunting di Maluku tahun 2022 sebesar 26.1 persen jauh diatas rata-rata nasional sebesar 21.6 persen sedangkan ambang batas WHO 20 persen.

“Untuk itu saya mengajak kita semua untuk terus mendoakan pimpinan daerah yang ada saat ini pada semua strata agar tetap sehat dan fokus agar beliau-beliau dapat berbuat yang maksimal dalam mengejar semua ketertinggalan di Maluku,” pinta Rahawarin.

Oleh sebab itu Rahawarin berharap, alumni SMAN 1 Ambon kedepan harus dapat lebih berkontribusi dalam mendukung pemerintahan dengan beberapa prioritas, seperti pendidikan dan kesehatan dalam rangka mendukung kesejahteraan masyarakat Maluku dengan mempedomani apa yang diistilahkan yaitu 3 tungku membangun Maluku, yaitu terkait stabilitas pembangunan, pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Jika ini dilakukan, maka Maluku akan berdiri sejajar dengan provinsi lain dan bahkan dapat melihat dunia yang cerah kedepannya, hal ini sejalan dengan tema Halal bi Halal Forsmatu.

“Forsmatu kedepan saya pikir tidak sekedar hanya sebagai tempat atau wadah kumpul belaka atau tempat baku mangente, baku lihat dan baku bantu, tetapi dapat lebih bergerak keluar untuk menghasilkan sesuatu yang lebih produktif, khususnya anak-anak alumni SMA Negeri 1 kedepan,” harap Rahawarin.

Rahawarin menambahkan, kgiatan Forsmatu kedepannya seperti reuni yang rencananya akan digelar pada bulan Oktober nanti, kiranya  dalam kegiatan itu tidak lagi sekedar hura-hura, tetapi bagaimana dapat lebih baik lagi, khususnya dapat membantu dibidang pendidikan, bila perlu rencana reuni akbar kedepannya tidak buat dihotel atau gedung, tetapi langsung di SMA Negeri 1, sekaligus untuk melibatkan para siswa dan siswa SMA Negeri 1 agar tumbuh ikatan emosional diantara sesama alumni untuk bersama-sama membangun Maluku yang lebih baik lagi kedepan.

“Semua yang saya katakan ini s bila itu dilakukan dengan penuh komitmen, maka prasangka orang selama ini, bahwa kita hanya mampu pada pekerjaan tertentu bagi generasi muda Insya Allah akan berubah.

Hadir dalam Halal bi Halal dan Perayaan HUT Pattimura yang digelar Forsmatu antara lain tokoh masyarakat dan sesepuh Maluku, Karel Albert Ralahalu, Mayjen TNI Suadi Marasabessy, Anton Bahrul Alam, Said Assagaff, John Pieris, Rudy Huliselan, Pembina dan penasehat Forsmatu Jeffry Pattisahusiwa, Jacky Manuputty, Eri Subagio.

Selain itu, Ketua Panitia Halal bi Halal dan Hari Pattimura Brigjen Ferry Mahulette dan anggotanya, Pimpinan Lippo Grup, serta anak-anak Maluku yang saat ini sementara mengikuti pendidikan Akabri.(S-20)