AMBON, Siwalimanews – Untuk mewujudukan rasa aman dan damai di Maluku, maka raja-raja se-Maluku bersilaturahmi dengan Forkopimda.

Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Majelis Latupati Provinsi Maluku, Kota Ambon, Jumat (18/2) dihadiri langsung Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif, Pangdam Pattimura Mayjen Richard Tampubolon, Kepala Kesbangpol Titus Renwarin serta Ketua Umum Majelis Latupati Maluku, H Ibrahim MH Wokas.

Wokas dalam sambutannya berharap, jangan lagi terulang peristiwa-peristiwa lalu yang berakibat pada kesengsaraan.

“Sebab peristiwa-peristiwa itu (konflik-red) bukannya mengorbankan korban sepihak, tapi kita semua jadi sengsara,” ujarnya.

Menurutnya, kedamaian harus dimulai dari diri sendiri. Olehnya itu ia mengajak semua pihak untuk bekerja keras mempertahankan perdamaian di bumi raja-raja ini.

Baca Juga: Walikota: Aturan PPKM Level Tiga akan Diperketat

“Mari kita memperbanyak dialog, jangan mencari perbedaan, tetapi carilah persamaan. Kalau kita tidak bersaudara dalam keimanan, maka mari kita bersaudara dalam kemanusiaan. Sehingga aman, damai itu akan indah untuk anak cucu kita,” cetusnya.

Sementara itu, Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif, mengaku, sebagai orang yang baru menjabat di Maluku selama kurang lebih 1 bulan 15 hari, silaturahmi dengan para Latupati di Maluku ini sangat penting.

Menurutnya, dalam tataran Pemda Maluku, para Upulatu dan Inalatu merupakan bagian penting dalam membangun serta menjaga semangat keamanan dan kedamaian di daerah ini.

“Mungkin tidak semua provinsi di Indonesia, inilah kekhasan dan keunikan Maluku. Daerah ini sangat dihormati dan dihargai oleh pemerintah pusat,” ujarnya.

Raja-raja kata Kapolda, memiliki peran strategis dalam membangun bangsa ini dengan turut serta membantu dalam memelihara kamtibmas, terutama di Maluku.

“Saya sering lihat ada slogan Ambon Manise. Saya kira ini bukan hanya Ambon tapi juga harus Maluku Manise. Manise ini bisa kita singkat adalah “Maluku Aman dan Damai Indonesia Sejahtera”,” pintanya.

Senada dengan Kapolda, Pangdam Pattimura Mayjen Richard Tampubolon, mengajak masyarakat untuk tidak percaya dengan yang namanya katanya-katanya, sebab, katanya itu merupakan bagian dari provokator untuk mengadudomba dan memecah belah persatuan dan kesatuan diantara sesama orang basudara di Maluku.

“Sosmed itu dengan berbagai isu yang luar biasa, kalau kita tidak selektif, cermat, berpikir, dingin hati, kita bisa termakan. Untuk itu dengan hati yang paling dalam saya memohon saat ini di sosmed banyak sekali provokator provokator, marilah kita semua yang hadir disini kita juga memprovokasi dengan pesan-pesan damai,” ajaknya.

Pangdam mengaku, telah meminta jajaran Kodam Pattimura untuk terus menyampaikan pesan-pesan damai baik secara langsung maupun melalui media sosial.

“Saya sampaikan kepada seluruh jajaran kodam sampaikan pesan-pesan damai untuk melawan pesan-pesan yang ingin selalu mengadu domba dan memecah belah kita dari zaman penjajahan Belanda,” ujar pangdam. (S-10)