AMBON, Siwalimanews – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpatti memperoleh kepercayaan dari Kementerian Kordinator Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan untuk melaksanakan penguatan kapasitas atau capacity building agen pembangunan pedesaan, desa lingkar kampus, yang berlangsung di Kampus FISIP Unpatti, Selasa (8/12).

Adapun kegiatan ini melibatkan staf desa, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama, dan tokoh adat pada tiga desa di lingkar kampus yakni Desa Poka, Desa Rumatiga dan Desa Waiyame.

Wakil Rektor I bidang Akademik, Fredy Leiwakabessy dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini merupakan kerja sama Kementerian Kordinator Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan yang digagas oleh Forum Rektor Indonesia.

“Kegiatan ini luar biasa digagas oleh FISIP karena dengan keterbatasan waktu namun tim dari FISIP ini bisa menyelesaikan proposal dalam waktu yang tidak lebih dari 24 jam sebagaimana surat yang kami terima dari Forum Rektor Indonesia dan dari 5 fakultas yang mengajukan proposal ini hanya FISIP yang berhasil lolos, sehingga kita perlu memberikan apresiasi bagi FISIP,” ujarnya.

Dikatakan, ada lima kegiatan besar dari gerakan revolusi mental yang terdiri dari gerakan Indonesia bawah langit, gerakan Indonesia tertib, gerakan Indonesia bersih, gerakan Indonesia mandiri dan gerakan Indonesia bersatu.

Baca Juga: Noach Sampaikan Terima Kasih ke Warga MBD

“Melalui gerakan-gerakan tersebut telah diprogramkan untuk didanai dalam proyek kerja sama ini  dan kami percaya apa yang dikerjakan oleh tim dari FISIP yang tentunya dengan sumber daya manusia yang sangat baik dan kami percaya apa yang sudah dimenets dalam sistim yang diatur oleh FISIP dibawah komando pak dekan,” ujarnya.

Leiwakabessy berharap, apa yang telah dikerjakan ini akan membawa manfaat yang luar biasa baik institusi tetapi dengan potensi yang ada bisa menularkan itu bagiseluruh perangkat desa sehingga kapasitas mereka sebagai agen pembangunan di pedesaan dan desa masing-masing bisa berjalan dengan baik.

Dekan FISIP Unpatti, Tonny Pariela mengatakan, dengan waktu yang cukup singkat yakni kurang dari 24 jam, pihaknya berlomba menyiapkan proposal sebagai­mana yang diinginkan dan puji Tuhan, dari 5 proposal dari Unpatti hanya FISIP yang berhasil lolos dan itu bukan hanya Unpatti namun untuk lingkup Indonesia Timur.

“Jadi ternyata kami bersaing dengan universitas lainnya di Indonesia dan hanya 17 proposal yang lolos dan FISIP Unpatti satu-satunya dari Indonesia Timur dan ini kesempatan bagi kita untuk berbagi pengetahuan dan penga­laman dalam rangka peningkatan kapasitas dari aparatur pemerintahan desa,” jelas.

Dirinya berharap, ada peningkatan terutama terhadap pelayanan publik karena itu momentum ini tidak disia-siakan tapi akan dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Sebelumnya Ketua Panitia, Prapti Mawarni dalam laporannya mengatakan, penguatan kapasitas agen pembangunan pedesaan, desa lingkar kampus ini bertujuan untuk mempersiapkan para agen pembangunan pedesaan sebagai tenga penggerak di tingkat desa untuk mendinamisasi proses pembangunan yang partisipatif serta merangsang tumbuhnya kesadaran dan partisipasi masyarakat yang mandiri untuk mendukung seluruh rangkaian proses pembangunan khususnya di tingkat pedesaan.

“Kegiatan penguatan kapasitas agen pembangunan ini merupakan salah satu bentuk gerakan nasional revolusi mental yaitu gerakan untuk mengubah cara pandang, cara berfikir,dan cara bersikap dan cara kerja bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai cara strategis instrumental,” katanya. (S-16)