AMBON, Siwalimanews – Fasilitas internet yang hingga kini belum memadai dengan baik bagi empat desa di Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel) menjadi perhatian penting bagi Pemerintah Kota Ambon, sehingga telah diusulkan em­pat alternatif ke PT Telkom Makas­sar agar dapat menyediakan fasilitas tersebut untuk mempermudah pro­ses belajar siswa-siswi yang ber­domisili pada kecamatan tersebut.

Empat desa yang belum terjamah oleh fasilitas internet tersebut adalah Desa Hatalai, Desa Naku, Desa Kilang, dan Desa Ema.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon, Joe Adriaansz,  saat ini pemerintah Kota Ambon telah mengusulkan empat alternatif kepada PT. Telkom Makassar maupun perusahaan yang menyediakan jasa Intenet.

“Ada empat alternatif yang kita usulkan ke PT. Telkom maupun kepada penyedia jaringan internet lainnya,” ungkap Adriaansz, kepada wartawan, di Balai Kota Ambon, Jumat (7/8).

Empat usulan itu, kata dia, pertama, kami sudah Menyurat secara langsung kepada e-TV, GM Telkom di Makassar kita menunggu hasilnya. Kita minta untuk tahun 2020 akhir dan 2021  ini dituntaskan untuk pemasangan viber optik di keempat desa ini. Kedua, kami juga mengusulkan kepara PT Lintas Arta sehingga mereka juga bisa berkontribusi di Kota Ambon dengan memansang viber optik di empat desa itu. Ketiga, kita mengusulkan untuk pemasangan Mega Sky, layanan milik PT. Telkom, itu adalah layanan yang langsung dengan satelit untuk dipasang dan keempat, kita usulkan untuk kompensasi pemasangan viber optik jadi misalnya pemkot menganggarkan untuk pemasangan viber optik, kemudian nanti pengembalian anggarannya itu disesuaikan dengan layanan yang dipakai pemerintah Kota Ambon untuk layanan keempat masih menunggu persetujuan dari Telkom Makassar.

Baca Juga: Gegana Maluku Sterilkan Tiga RS di Kota Ambon

Sementara untuk empat desa lainnya yang berada di Kecamatan Leitisel, lanjut dia,  sseperti di Desa Hutumuri, Rutong, Leahari dan Hukurila itu sudah terjangkau dan tidak ada lagi masalah Internet di empat desa ini dan sekarang sementara menunggu usulan pemasangan layanan Indihome, maupun layanan internet lainnya yang disampaikan dari masyarakat maupun kantor-kantor yang ada baik pemerintah maupun swasta.

Kata dia, untuk jaringan seluler hampir keseluruhannya telah tersedia sehingga untuk keluhan terkait dengan kesulitan proses belajar mengajar secara daring sudah tidak menjadi persoalan lagi sebab telah tersedia.

“Untuk saat ini, kalau menggunakan jaringan seluler tidak ada masalah tapi kalau untuk menggunakan jaringan internet dengan menggunakan layanan internet indihome nah khusus empat desa ini belum,” terangnya. (Mg-6)