AMBON, Siwalimanews – Ikatan Anak Nuhu Evav Maluku (ITANEM) yang dibentuk pada tahun 2007, sekaligus menggelar musyawarag besar I kala itu dan mengangkat Ros Far Far, yang saat itu menjabat sebagai Sekda Maluku, sebagai Ketua Umum.

Namun dengan berbagai kesibukannya, organisasi ini hampir 15 tahun lamanya fakum, dan baru menggelar musbes II pada, Sabtu (15/10) tahun ini.

Far Far usai pembukaan mubes yang berlangsung di Gedung PKK Maluku, Sabtu (15/10) menegaskan, organisasi ITANEM merupakan organisasi persudaraan dan tak ada kaitannya dengan Politik.

“ITANEM tidak berpolitik, tetapi warganya adalah warga negara Indonesia yang punya hak masing-masing, sehingga hak demokrasi ada pada masing-masing orang,” tegas Far Far.

Ia menjelaskan, organisasi ini baru dapat melaksanakan mubes, lantaran kesibukan masing-masing pengurus, sebab diantara pengurus ada yang berprofesi sebagai dosen, pemimpin di beberapa institusi, baik swasta maupun pemerintah

Baca Juga: Polda Maluku Diminta Transparan Tindak Penyalahgunaan BBM

Akibat kesibukan masing-masing pengurus, maka mubes II dari organisasi persaudaraan ini baru dapat digelar dengan tujuan, untuk memperbaharui kepengurusan yang baru, serta mengevaluasi berbagai landasan dari organisasi ini, dengan mengikuti dinamika kehidupan masyatakat saat ini.

“Itu yang menjadi dasar dilaksanakannya mubes saat ini. Memang pada pembentukan awal kita sudah rancang AD/ART, maka hari ini kita berharap, dapat benahi kembali kepengurusan, dan wadah ini harus tetap ada untuk mengayomi kita semua, khusus masyarakat Evav di NKRI, terutama di Maluku dalam memberikan sumbangsi sebagai warga negara dan warga Maluku,” ucap Far Far.

Disinggung terkait kemunculan ITANEM kembali yang berdekatan dengan momen politik, Far Far mengaku, pihaknya dapat memahami hal itu, bahwa pemahaman masyarakat dimana saja akan berpikir demikian. Namun yang perlu digaris bawahi bahwa, ini organisasi kekeluargaan, sehingga kehadiran kembali organisasi ini bukan sama sekali, dikarenakan adanya even politik di 2024 nanti.

“Kita pahami itu, itulah dinamika yang terjadi. Tapi saya mau bilang, bahwa kita hadir sejak 2007, dan saat ini, dalam waktu yang memang cukup lama, sehingga kita perlu membenahi organisasi agar tetap ada dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan momen politik,”katanya.

Sementara itu, Sekretaris Umum ITANEM, Zainuddin Notanubun yang juga Wakil Rektor III Unpatti menambahkan, ITANEM akan dibentuk di setiap Kecamatan di Kota Ambon. Tujuannya untuk melihat semua saudara-saudara Evaf, sehingga apa yang terjadi, baik terkait masalah sosial dan kerohanian, maka sama-sama ITANEM akan menjunjung itu kedepan.

“Ini organisasi penguyuban, sehingga secara institusi tidak akan berpihak kepada orang ataupun partai. Tapi tentu itu senua adalah hak semua orang untuk berpolitik, tapi kita tidak akan menggunakan organisasi ini untuk menggiring semua orang pada kepentingan tertentu, sebab yang utama adalah kita melihat hubungan kekeluargaannya,” ujarnya.

Ketua Stering Comite Zainal A Rengirwari menambahkan, Zainudin Notanubun selaku Ketua Umum ITANEM yang baru akan membentuk formatur dan akan melengkapi kepengurusannya, sekaligus membahas rancangan AD/ART, yang mana akan diboboti dengan mengadaptasi kondisi kekinian.

“Setelah Mubes ini, akan ada pernyataan dari ketua terpilih, sekaligus akan ada aktivitas formal untuk melegalisasi apa yang akan ditetapkan dalam mubes ini,” jelasnya.(S-25)