NAMROLE, Siwalimanews – Disamping dua fungsi pembangunan embung yakni untuk menampung air hujan dan aliran permukaan (run off) pada wilayah sekitarnya serta sumber air lainnya yang memungkinkan seperti mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya.

Nantinya, embung akan jadi sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau untuk tanaman palawija, hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan peternakan.

Namun Embung di Kota Namrole kini menjadi bencana bagi masyarakat di sekitar wilayah tersebut. Bagaimana tidak, kondisi Embung di Kota Namrole, yang dihadirkan pemerintah kini disebut-sebut sebagai kandang nyamuk yang suatu saat nanti dapat membahayakan warga Kota Namrole.

Lista Lesnussa, salah satu warga Kota Namrole kepada wartawan, Selasa (6/1) mengaku sangat resah dengan kondisi Embung yang kondisinya saat ini sudah tidak terurus.

“Embung airnya sangat kotor dan kondisi sudah tidak terurus. Ini bisa menjadi kandang bagi ribuan nyamuk, dan ini sangat membahayakan masyarakat kota Namrole,” ujar Tasane.

Baca Juga: Praktisi Media Kecam Sikap Dinas PU

Kata Tasane, semakin Embung itu tidak diperhati­kan, semakin membaha­yakan masyarakat yang hidup di sekitar Embung maupun warga kota Namrole sendiri.

“Bisa dilihat kondisi embun saat ini, airnya sangat kotor dan tidak diperhatikan oleh pemerintah. Padahal program ini sangat baik untuk mengontrol Debit air di musim panas, tetapi dengan kondisi saat ini yang sudah mulai masuk ke musim hujan, seharusnya sirkulasi aliran air terus diperhatikan agar jentik-jentik nyamuk tidak ada di dalam Embung tersebut,” ujarnya.

Dia sangat berharap, Pemda Bursel melalui dinas teknis dapat memperhatikan masalah ini, sebab masyarakat Namrole sudah ada yang terkena penyakit Malaria dan ini butuh perhatian khusus dari Pemda Bursel.

“Setidaknya Pemda melalui dinas terkait dapat melakukan semacam pembersihan, kemudian menaburkan Obat pembunuh jentik nyamuk seperti Abate. Kami berharap demikian dengan tujuan jangan sampai ada masyarakat yang menjadi korban lagi dikemudian hari,” tutupnya. (S-35)