AMBON, Siwalimanews – Program Electrifying Agriculture menjadi lompatan besar bagi sektor Pertanian Indonesia. Program yang digagas PT PLN (Persero) ini terbukti telah membawa sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern dengan peningkatan produktivitas mencapai 3 kali lipat dan efisiensi biaya operasional sebesar 60 persen.

Para petani beralih ke alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) berbasis listrik, dari sebelumnya memakai alsintan berbahan bakar fosil yang mahal dan merusak lingkungan.

Didukung listrik PLN, mereka berani berinovasi dan memanfaatkan teknologi guna mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional sehingga kesejahteraan kian meningkat.

Seluruh manfaat dari program Electrifying Agriculture ini telah dirasakan banyak petani di penjuru negeri. Kisah-kisah tersebut dituangkan dalam buku “Petani Cerdas 4.0: Go Modern, Go Electrifying” .

Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan, konsep Electrifying Agriculture adalah perubahan gaya hidup para petani untuk berorientasi ke depan. Sehingga sektor pertanian akan lebih maju, ekonomis dan lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Pemprov Didesak Sosialisasi Pembebasan Lahan Ambon New Port

“Dalam buku ini ada cerita keberhasilan, pengalaman dan harapan petani dalam memanfaatkan teknologi. Semoga value dan semangat para petani Indonesia dalam Electrifying Agriculture bisa menyebar ke seluruh Indonesia,” ujarnya ketika memberikan sambutan dalam acara “Bedah Buku Electrifying Agriculture: Petani Cerdas 4.0 Go Modern, Go Electrifying”, Selasa (28/9/).

Manfaat ini bukanlah isapan jempol belaka. Darmawan pun sudah merasakan sendiri manfaat dari program Electrifying Agriculture. Ia mengisahkan pengalaman ibunya di Yogyakarta yang beralih menggunakan me­-sin penggilingan padi berba­sis energi listrik. Sebelumnya, mesin penggilingan padi diesel diandal­kan oleh sang bunda. Sejak me­-ng­gunakan mesin penggilingan padi listrik ini, produktivitasnya naik menjadi 5 ton per jam dari sebelumnya 7 ton per hari.

“Penghasilan ibu saya pun naik menjadi Rp 14 juta per bulan dari Rp 4,5 juta per bulan, Electrifying Agriculture ini betul-betul membantu petani,” ujarnya dalam rilis yang diterima Siwalima, Kamis (30/9).

Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril menyebutkan, jumlah petani yang tercatat sebagai pelanggan berpartisipasi Electrifying Agriculture ini mencapai 124 ribu petani di seluruh Indonesia. Mayoritas petani telah beralih menggunakan pompa dan mesin penggilingan padi listrik, petani bawang merah mengadopsi teknologi perangkap hama berbasis lampu, petani kebun buah naga menggunakan rekayasa teknologi lampu (light trap) hingga peternak ayam yang menggunakan sistem kandang tertutup ( closed house.)

“PLN berpartisipasi aktif di progam ini untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas petani. Kedua hal ini akan memudahkan petani go digital untuk menjual produknya di marketplace,” ujar Bob.

Bob berharap, program ini dapat mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.  PLN pun  siap memasok listrik yang  andal ke lumbung pangan atau Food Estate yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Kasdi Subagyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian mengapresiasi langkah PLN yang menggagas Electrifying Agriculture. Kasdi menyebutkan kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan PLN di program ini merupakan salah satu dari lima misi Kementerian Pertanian untuk membangun pertanian modern.

”Kerja sama kami dengan PLN adalah inovasi dan hasil kolaborasi yang sudah terbukti manfaatnya, seperti light trap perangkap hama dan irigasi listrik. Ke depannya, kami berharap PLN bisa menyediakan potensi energi yang  ada di sentra pertanian, seperti energi matahari, air, dan lainnya yang bisa ditransformasikan menjadi  energi listrik,” ucap Kasdi.

Ketua Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan Kementan, Sandi Octa Susila menilai, Electrifying Agriculture merupakan lompatan besar yang dilakukan PLN untuk mendukung sektor pertanian. Program ini berhasil meningkatkan produktivitas dan memangkas biaya operasional petani hingga 60 persen.

Pendiri UD Mitra Tani Parahyangan juga mengakui Electrifying Agriculture PLN telah membawa dampak positif terhadap kinerja agrobisnis yang dikelolanya itu. Sebab tanpa listrik, bisnis yang digelutinya tak mungkin berjalan.

“Program Electrifying Agriculture PLN telah membawa pertanian Indonesia semakin maju, mandiri dan modern.

Para petani milenial harus tahu dan memiliki buku ini. Peran PLN besar sekali untuk mendukung sektor pertanian,” terang dia.

PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore. (S-19)