AMBON, Siwalimanews – Ekspor di Maluku pada bulan Januari 2021 mengalami penurunan sebesar 88,03 persen jika dibandingkan bulan Desember 2020.

“Ekspor Maluku Januari 2021 mencapai US$ 0,78 juta atau menurun sekitar 94,99 persen dibandingkan ekspor Desember 2020. Sedangkan ekspor Januari 2020 sebesar US$ 6,54 juta, ekspor bulan Januari 2021 mengalami penurunan sebesar 88,03 persen,” jelas jelas Kepala Badan Pusat Statistik Maluku Asep Riyadi dalam rilis yang diterima Siwalima, Senin (1/3).

Kata Riyadi, tujuan ekspor Maluku pada Januari 2021 ke sejumlah negara yakni Singapura, Vietnam, Jepang dan Amerika Serikat namun yang yang terbesar adalah ke negeara Jepang senilai US$ 0,44 juta.

“Jadi jika kita bandingkan nilai ekspor Maluku periode Januari 2021 terhadap Januari 2020 menunjukkan penurunan sekitar 88,03 persen,” kata Riyadi.

Riyadi menyebutkan, ekspor Maluku Januari 2021 berasal dari kelompok ikan dan udang sebesar US$ 0,78 juta dengan jenis ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna ground meat), lobster hidup, kepiting hidup/live crab dan swordfish.

Baca Juga: Komisi II akan Panggil Pihak Pertamina

Sementara untuk kelompok ikan dan udang seperti jenis ikan kerapu, ikan tuna (fresh tuna whole, fresh yellowfin tuna saku, fresh yellowfin tuna block), lobster hidup, kepiting hidup dan udang (vannamei shrimp) sebesar US$ 6,54 juta.

“Kalau kita lihat negara ASEAN dan Asia lebih memilih produk non migas dari Maluku khususnya dari bidang perikanan, namun nilainya menurun,” ungkap Riyadi.

Secara statistik pihaknya mencatat ekspor Maluku di Januari 2021 dilakukan senilai US$ 0,78 juta ke Singapura dan Vietnam. Ekspor dari Maluku ke negara di kawasan Asia yaitu ke Jepang sebesar US$ 0,44 juta.

Ekspor Maluku juga, lanjutnya, merambah Amerika Serikat dengan nilai US$ 0,14 juta,  sementara ke Korea Selatan mengalami penurunan nilai ekspor terbesar dibandingkan Desember 2020.

“Selama periode Januari 2021 ekspor Maluku menuju negara Singapura mengalami penurunan 92,56 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Sementara ke Hongkong dan Tiongkok juga mengalami penurunan nilai ekspor sekitar 100,00 persen dibandingkan Januari 2020,” ungkapnya.

Kalau dilihat dari pelabuhan pengangkutan untuk ekspor Maluku selama bulan Januari 2021 melalui pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Pattimura, sedangkan bulan Januari tidak ada ekspor melalui pelabuhan Tual, Dobo, Bula dan Lirang.

“Jika dibandingkan dengan bulan Desember 2020 maka terlihat terjadi penurunan nilai ekspor pada bandara Internasional Pattimura sekitar 18,60 persen, dan Pelabuhan Yos Sudarso sebesar 88,80 persen,” ungkapnya.

Sementara itu tambahnya kalau di bandingkan nilai ekspor Maluku periode Januari 2021 terhadap Januari 2020 menunjukkan peningkatan terbesar terjadi di Bandara Pattimura sebesar 174,81 persen, sedangkan penurunan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 94,74 persen. (S-39)