NAMLEA, Siwalimanews – Dua pejabat Kabupaten Buru yaitu, Kadis Kesehatan Anwar Perwira dan Kepala Kantor Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Daerah, Azis Tomia terpapar Covid-19.

Kepastian kedua pimpinan OPD  di Kabupaten Buru ini positif Covid 19 turut dibenarkan Jubir Satgas Covid 19 kepada awak media lewat WA group Media Covid 19 Buru, Selasa, (15/12).

Kadis Kesehatan Kabupaten Buru,  Anwar Perwira sempat dira­wat di RSU Lala pekan lalu. Ia telah dipulangkan untuk melanjutkan karantina mandiri di rumah setelah kondisi kesehatannya telah membaik.

Sementara Azis Tomia yang juga menjabat Sekertaris Covid-19 Ka­bupaten Buru, diketahui terpapar setelah melalui akun facebooknya mengungkapkan, khalayak kalau dirinya bersama istrinya dokter Tika Jamlean/Tomia ikut terpapar sesuai hasil swab yang baru keluar Senin (14/12) pekan lalu.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, Azis Tomia melalui WA group menulis pesan agar diteruskan ke publik agar masyarakat selalu menerapkan 3M yaitu, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

Baca Juga: DPRD Kota Ambon tak Dukung Pemberantasan Covid

“Sebenarnya kalau boleh katong yang ada gejala batuk sedikit-sedikit, ada kekurangan indra penciuman dan rasa serta masyarakat, sebaiknya laksanakan swab untuk memastikan keberadaan virus dalam diri masing-masing,” tulis Azis.

Azis mengaku sudah jalani swab sampai tiga kali.  Ia menghimbau masyarakat agar tidak takut diswab.

“Beta sudah 3 kali swab. Swab juga gratis,  tidak dipungkut biaya, “kata Azis.

Sementara itu, jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Buru, Nani Rahim menjelaskan, kalau Sekertaris Covid-19 Kabupaten Buru,  Azis Tomia fisiknya sempat drop usai berlibur ke kampung halamannya di Kecamatan Kepala Madan, Buru Selatan.

“Mungkin capek dan kurang istirahat jadi imun tubuh turun.  Saat pulang ke Namlea mulai demam hingga kemarin. Makanya diputuskan untuk swab. Siapa yang duluan menularkan apakah pak sek atau istrinya saya kurang tahu. Saat ini, ibu dokter juga mulai bergejala,” terang Nani.

Menurut Nani, guna mencegah peredaran covid di tanah Bupolo ini, sosialisasi dan edukasi tetap dijalankan agar masyarakat taat melakukan 3M. Karena  upaya pencegahan yang paling efektif adalah adalah 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak).

Nani juga mengungkapkan,  penanganan pandemik Covid-19 di Kabupaten Buru tetap jalan.

“Tim kesehatan tidak pernah berhenti melakukan penanganan mulai dari tracing, testing dan treatment. Itu sudah menjadi kegiatan rutin yang tidak perlu kita sampaikan  berulang-ulang. Sejak awal sudah banyak kegiatan yang dilakukan oleh satgas, jadi saat ini hanya fokus disosilisasi dan edukasi,” ujar Nani.

Nani juga menyinggung soal Kebijakan terbaru dari Kemenkes untuk kontak erat cukup  karantina mandiri tidak ada lagi swab kecuali bagi yang suspek.

Sedangkan tracing kontak dilakukan oleh masing-masing puskesmas, jadwalnya tidak menentu karena tergantung kapan ada pasien terkonfirmasi. (S-31)