AMBON, Siwalimanews – Dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati MBD, Nikolas Kilikily-Desianus Orno dan Jhon Leunupun-Dolfina Markus tidak menghadiri debat publik yang digelar oleh KPU, Sabtu (24/10) di TVRI Ambon.

Debat publik itu hanya dihadiri oleh pasangan calon, Benjamin Thomas Noach dan Agustinus Kilikily.

Menurut Ketua KPU MBD Jacob Alupati Demny, alasan ketidakhadiran dua paslon tersebut, karena tahapan kampanye hanya tinggal satu bulan lebih, sehingga mereka lebih fokus pada upaya menggalang dukungan suara.

Padahal sebelumnya, KPU MBD pada 9 Oktober lalu telah melakukan rapat koordinasi antara paslon dengan tim suksesnya dan disepakati melaksanakan debat publik di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Ambon.

“Sebelum debat, KPU telah melakukan rapat koordinasi bersama paslon atau tim untuk menetapkan jadwal dan tempat debat, dan disepakati perluasan debat bagi paslon tahap pertama di studio mengingat ketentuan protokol kesehatan, penyiaran publik harus disiarkan secara langsung oleh LPP TVRI Maluku,” kata Demny.

Demy menjelaskan, debat publik merupakan agenda resmi dan bagian dari kampanye dengan tujuan, menawarkan visi, misi dan program kerja kepada masyarakat selaku pemilih sesuai dengan amanat konstitusi.

“Karenanya kita telah melakukan koordinasi agar diikuti oleh seluruh paslon,” katanya.

Debat yang berlangsung di studio LPP TVRI Maluku, Sabtu (24/10) ini dihadiri jajaran KPU MBD, Bawaslu MBD dan lima panelis masing-masing, Sherlock H Lekipiouw, Hendrik Salmon, Muhamad Riad Uluputty, Jusuf Madubun, Ruslan Tawari.

KPU juga menjamin jika debat terbuka yang dilakukan di Kota Ambon tidak akan membawah klaster baru penyebaran Covid-19 di MBD, dan untuk tahapan debat terbuka putaran kedua telah dijadwalkan KPU untuk digelar pada tanggal 16 November mendatang.

Dalam debat tersebut, paslon Benjamin Thomas Noach dan Agustinus Kilikily mengusung visi terwujudnya Maluku Barat Daya yang sejahtera, mandiri dan berdaya saing berbasis sumber daya manusia yang unggul.

Sedangkan misi yaitu, mewujudkan birokrasi yang bersih dan transparan, memberikan pelayanan dasar yang maksimal kepada masyarakat, menciptakan iklim investasi guna mendorong pemberdayaan potensi daerah, meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan infrastruktur dan koneksi antar gugus pulau.

Sementara itu, program kerja unggulan yang diusung diantaranya, mendorong birokrasi yang melayani, pelayanan Beta cepat, bersih, transparan dan cepat, desa proaktif, MBD care aplikasi, pembangunan infrastruktur konektifitas antar wilayah terutama pada wilayah pesisir, SDM KIP, kreatif, inovatif dan produktif, melewati kearifan lokal dan MBD satu data.

Ditanyakan program manakah yang akan diutamakan jika dipercayakan memimpin kembali MBD, Noach menegaskan, jika semua program tersebut penting karena itu semuanya akan diutamakan.

Selain itu, Noach juga meng­inginkan agar dalam mendukung Lumbung Ikan Nasional (LIN) maka kedepannya, Pemerintah Kabupaten MBD akan bersinergi untuk membangun jaring listrik guna mendukung potensi perikanan diekspor ke luar Maluku.

Masalah legalisasi sopi sebagai minuman tradisional MBD juga ikut disuarakan oleh Noach, bahkan pihaknya akan mendorong agar dibentuk peraturan daerah inisiatif untuk dapat menjadikan sopi sebagai minuman tradisional. (Cr-2)